• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Kabar

Ustaz Abu Nasir Ungkap Rahasia Umar bin Khattab: Asal Usul Kalender Hijriah dan Tantangan Muhammadiyah Melawan Kemustahilan

Marjoko oleh Marjoko
11 jam yang lalu
in Kabar
0
6
SHARES
14
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Ahad, 29 Juni 2025, Kajian Ahad Pagi, Dalam satu tahun, kita mengenal dua belas bulan, di antaranya empat bulan suci atau haram: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab. Bulan-bulan ini memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah Islam, menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa penting yang membentuk peradaban. Salah satu peristiwa fundamental adalah hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Yatsrib (Madinah), sebuah momen yang sering kali menjadi pertanyaan kapan terjadinya.

Secara historis, Rasulullah SAW hijrah pada tahun 622 Masehi. Penting untuk diingat bahwa penanggalan Hijriah belum ada pada saat itu. Kalender Hijriah baru dicetuskan sekitar 6 atau 7 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab (634-644 M). Ide pencatatan ini bermula dari kebutuhan akan sistem administrasi surat-menyurat yang rapi. Kala itu, Umar menerima surat dari Gubernur Yaman yang mengeluhkan tidak adanya sistem penanggalan yang seragam, sehingga menyulitkan pendataan dan kategorisasi surat yang masuk.

Terinspirasi dari kejadian tersebut, dan demi ketertiban administrasi surat, Umar bin Khattab memutuskan untuk membuat kalender baru. Kalender ini dikenal sebagai Kalender Hijriah, dan secara resmi dimulai dari peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. Uniknya, Umar tidak memilih kelahiran atau wafatnya Nabi Muhammad sebagai titik tolak permulaan. Sebaliknya, beliau memilih 1 Muharram sebagai awal kebangkitan umat, sebuah peristiwa yang sangat signifikan dan melambangkan titik balik dalam sejarah Islam.

Sebelum hijrahnya Rasulullah, tepatnya pada tahun 620 M di Yatsrib, di bulan Dzulhijjah, dua belas orang berbaiat kepada Rasulullah di Bai’atul Aqabah. Ini adalah salah satu fondasi awal bagi penyebaran Islam di luar Mekah.

Related Post

Image: Made by AI

Masa Depan Hukum Islam di Era Digital: Tantangan Muhammadiyah dan NU Menghadapi Gen Z, Alpha, dan Beta

28 Juni 2025
Photo Credits: Firnas Mutaqqin

Ustaz Umar Efendi: Indonesia Kaya Raya tapi Salah Kelola, Mari Belajar dari Umar bin Abdul Aziz

28 Juni 2025

Shalat Berjamaah dan Persatuan Umat Kunci Hidup Tertata

28 Juni 2025

Ustaz Ini Minta Transaksi Uang Haji di Kamar, Ada Apa Sebenarnya di Saudi?

27 Juni 2025 - Updated On 28 Juni 2025

Peristiwa hijrah itu sendiri melibatkan banyak sahabat Nabi. Salah satunya adalah Shuhaib Ar-Rumi, yang berhijrah terlebih dahulu ke Yatsrib. Suhaib mengorbankan seluruh harta bendanya di Mekah demi perjalanan spiritual ini, sebuah tindakan pengorbanan luar biasa yang terjadi di bulan Muharram. Tak lama setelah itu, di bulan Saffar, Rasulullah SAW menyusul berhijrah. Periode setelah hijrah ini, dari Muharram ke Muharram berikutnya, menjadi saksi eksodus besar-besaran umat Islam dari Mekah ke Yatsrib, menandai titik tolak kebangkitan Islam yang sesungguhnya.

Di Madinah, Rasulullah SAW menunjukkan kepemimpinan yang brilian dengan menyatukan berbagai kelompok, suku, agama, dan ras yang berbeda melalui Piagam Madinah. Piagam ini, yang terdiri dari 27 pasal, mengatur prinsip-prinsip dasar kehidupan bermasyarakat, termasuk monoteisme, kesetaraan, dan perlindungan terhadap Madinah. Pada zamannya, pembuatan Piagam Madinah adalah sebuah kemajuan yang melampaui zamannya, sebuah “lompatan peradaban” yang menjadi sistem kenegaraan dan ide yang sangat ideal.

Kajian Ahad Pagi Darul Arqom, Pemateri dan Narasumber K.H. Dr. Abu Nasir, M.Ag

Meneruskan semangat inovasi dan kebangkitan ini, Muhammadiyah mengambil peran penting dalam melanjutkan amanah Khalifah Umar bin Khattab. Muhammadiyah telah berupaya mewujudkan Kalender Hijriah Global Tunggal, sebuah langkah berani yang mereka sebut sebagai “melawan kemustahilan”. Dalam metode hisab mereka, pergantian bulan tidak lagi bergantung pada terlihatnya hilal secara minimal, melainkan pada kriteria bulan harus berada di atas 4 hingga 6 derajat dari ufuk, berbeda dengan metode sebelumnya yang hanya membutuhkan 0,5 derajat.

Inilah yang menjadikan Muhammadiyah melawan kemustahilan dengan kalender Hijriah global tunggal, demi mencapai kesatuan umat dan menghindari perbedaan satu hari dengan dua tanggal. Upaya ini merupakan bentuk pembayaran peradaban umat dan amanah besar yang diemban Muhammadiyah.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: hijrahislammuhammadiyah
Share2Tweet2Share
Marjoko

Marjoko

Related Posts

Image: Made by AI
Opini

Masa Depan Hukum Islam di Era Digital: Tantangan Muhammadiyah dan NU Menghadapi Gen Z, Alpha, dan Beta

oleh PasMu Media
28 Juni 2025
Photo Credits: Firnas Mutaqqin
Kabar

Ustaz Umar Efendi: Indonesia Kaya Raya tapi Salah Kelola, Mari Belajar dari Umar bin Abdul Aziz

oleh PasMu Media
28 Juni 2025
Photo Credits: Firnas Muttaqin
Kajian

Shalat Berjamaah dan Persatuan Umat Kunci Hidup Tertata

oleh PasMu Media
28 Juni 2025
Next Post

Eko Prasetyo Bongkar Kunci Keberkahan Hidup: Al-Qur'an, Sholat, Infaq, dan 3S!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Guncang GOR Pasuruan! Penampilan Perdana Tim Drum Band SD Al Kautsar Langsung Borong Juara

1 Juni 2025

Muhammadiyah Kota Pasuruan Siap Gelar Sholat Idul Adha, Ketahui Lokasi Sholat Terdekatmu

29 Mei 2025 - Updated On 30 Mei 2025
Image Pasmu

Masjid Al Kautsar Menjadi Saksi Mualafnya Ratih Purwasih, Hati Bergetar ketika Ia Mengucapkan Kalimat Syahadat

13 Juni 2025 - Updated On 14 Juni 2025
Foto: PDA Kota Pasuruan

Pemotongan Tumpeng Menandai Peresmian Gedung Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tembokrejo

1 Juni 2025

Emilis Setyowati Ungkap Peran Aisyiyah Hadapi TBC, UMKM Lesu, hingga Krisis Pangan

29 Juni 2025

Chef Ariyanto Ilham: Ketahanan Pangan Dimulai dari Meja Makan Keluarga

29 Juni 2025

Dari Stunting ke UMKM, Ibu Wali Kota Suryani Puji ‘Aisyiyah: Ini Baru Perempuan Hebat

29 Juni 2025

Eko Prasetyo Bongkar Kunci Keberkahan Hidup: Al-Qur’an, Sholat, Infaq, dan 3S!

29 Juni 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan