Penghuni asli adalah mereka yang menempati suatu wilayah dengan segala kondisi dan tantangan yang ada. Mereka hidup, bertahan, dan melekat secara historis dan budaya pada tanah tempat mereka berpijak. Keberadaan mereka tidak bergantung pada kekuatan militer atau dukungan politik, melainkan pada keterikatan yang mendalam terhadap tanah leluhur mereka.
Di wilayah Palestina yang kini dijajah oleh rezim Israel Laknatullah, fenomena berbeda terlihat. Banyak warga Israel, terutama pendatang yang menempati permukiman ilegal, memilih meninggalkan wilayah tersebut dan mengungsi ke luar negeri. Alasan utama mereka adalah rasa takut terhadap serangan rudal-rudal dari Iran yang belakangan ini terus meningkat intensitasnya. Ketakutan ini mendorong gelombang eksodus diam-diam, dengan banyak dari mereka mencari perlindungan di Eropa, Amerika, atau wilayah lain yang dianggap aman.
Berbanding terbalik dengan warga asli Palestina. Meski rumah-rumah mereka dibombardir hingga rata dengan tanah, rumah sakit dihancurkan, sekolah dibakar, dan akses pangan diblokade, mereka tetap bertahan. Mereka hidup dalam kondisi yang amat sulit, dengan makanan seadanya, dan harus menunggu bantuan kemanusiaan yang bahkan tak jarang dihadang oleh tentara Israel. Namun demikian, mereka tidak pergi. Mereka memilih tetap di tanah kelahiran mereka, menjaga kehormatan dan warisan leluhur dengan segala pengorbanan.
Dari sini, terlihat jelas siapa sebenarnya warga sejati dari tanah suci tersebut. Mereka yang bertahan dalam penderitaan, bukan mereka yang kabur saat tanah itu tak lagi nyaman. Identitas sejati suatu bangsa tidak dibangun oleh senjata, tapi oleh keberanian bertahan dan kecintaan terhadap tanah air.
Palestina adalah tanah suci, tempat di mana Nabi Muhammad ﷺ melakukan Isra’ dan Mi’raj ke langit ketujuh. Tanah ini adalah milik kaum muslimin, tanah yang diberkahi dan memiliki kedudukan spiritual yang tinggi dalam sejarah Islam. Selain itu tanah suci ini yaitu kiblat pertama umat muslim sebelum turunnya ayat untuk pindah ke mekkah.
Sebagai umat Islam, kita bisa mengambil pelajaran besar dari peristiwa ini. Keteguhan hati warga Palestina, kesabaran mereka dalam penderitaan, dan kecintaan mereka terhadap tanah suci adalah contoh nyata iman dan keberanian. Sudah seharusnya kita terus mendukung mereka, dengan doa, dukungan kemanusiaan, dan menyuarakan kebenaran di tengah arus propaganda global yang menyesatkan.