• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Opini

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

Nila Zahrotul oleh Nila Zahrotul
2 bulan yang lalu
in Opini, Fakta Unik
0
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

23
SHARES
53
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Pernah nggak kalian mengamati, di masa sekarang semua bergerak serba cepat, penuh dengan ambisi, dan terburu-buru. Melihat teman kanan kiri satu per-satu punya pencapaiannya masing-masing. Sementara kita yang sudah berusaha dengan maksimal masih seperti ini saja.

Tuntutan dunia yang semakin lama nggak masuk akal, kemudahan informasi yang semakin nggak ada batasnya, branding manusia di media sosial yang terlihat sempurna, dan, ya, hal tersebut jika terpapar terus menerus ke diri kita bisa memicu overthinking alias membuat kita memikirkan sesuatu secara terus menerus dan berlebihan, sehingga menyebabkan produktivitas menurun dan buruknya bisa sampai di tahap depresi.

Apa Itu Mindfulness?

Dari gambaran di atas ada satu hal yang perlu dilakukan, yaitu Mindfulness. Mindfulness adalah kesadaran yang timbul akibat kita secara sengaja membawa perhatian ke saat ini, di sini. Dengan kata lain kita sengaja membawa diri kita untuk menikmati apa yang terjadi sekarang, apa yang sedang kita lakukan, apa yang sedang kita lihat, apa yang sedang kita makan, bahkan bagaimana irama nafas kita, dan apa yang kita dengar.

Terkadang kita terlalu memikirkan banyak hal, menerka banyak kemungkinan yang yang belum tentu terjadi, menyesali segala kekurangan di masa lampau, sampai lupa bahwa sebenarnya sekarang kita juga sedang hidup.

Related Post

Peringati HAB ke-80, Kemenag Kota Pasuruan Lakukan Penanaman Pohon Matoa di Pondok Pesantren SPEAM

13 November 2025
image smpmuhadisa

Lawan Keterbatasan, Siswa SMP Muhadisa Gapai Impian lewat Pentas Seni dan Lomba Bahasa

4 November 2025

H. Djainuri Alief dan Hj. Mudjiati Dianugerahi Penghargaan MUI Kota Pasuruan atas Pengabdian dan Keteladanan

2 November 2025 - Updated On 3 November 2025

Wajibkah Kita Bermuhammadiyah di Tengah-Tengah Gempuran Kultus, Habib-Habiban, dan Feodalisme Pesantren?

28 Oktober 2025

Mindfulness berhubungan erat dengan sikap penerimaan. Dalam kanal YouTube dr. Jiemi Ardian, Sp.Kj menjelaskan tentang Acceptance dalam sikap Mindfulness. Akan ada masa di mana kita mengalami sesuatu yang nggak kita inginkan dan menyakitkan, emosi nggak stabil, sulit untuk berpikir atau mengambil suatu keputusan. Dalam sikap Mindfulness hal paling dasar untuk menghadapi kondisi tersebut adalah menerima.

Apapun dan bagaimanapun perasaannya, kita nggak perlu menghakimi emosi negatif yang datang menghampiri kita. Yang perlu kita lakukan adalah belajar mengenali rasa yang tidak nyaman, menyediakan ruang lebih luas untuk menerima, dan mengizinkan sang sakit untuk menetap sementara.

Realita yang saat ini terjadi dengan realita hari esok tidak pernah sama, ketika emosi dan perasaan kita sedang nggak stabil kita perlu sudut pandang yang lebih segar. Dalam sikap Mindfulness ada sebuah paradoks yaitu Acceptance Precede Change, penerimaan mendahului perubahan. Kadang kita lebih memilih untuk impulsive, ketika menemui keadaan yang tak menyenangkan kita ingin langsung merubahnya dengan cepat.

Logikanya, bagaimana mungkin kita bisa melakukan perubahan tanpa menerima keadaan terlebih dahulu?

Seni Melepaskan dan Letting Be

Dalam sikap Mindfulness, kita perlu melatih kepercayaan diri (Trust). Kita perlu percaya pada diri sendiri bahwa kita mampu dan bisa menemukan jalan, percaya bahwa dengan kejadian ini kita akan banyak belajar dan menjadi berpengalaman. Percaya bahwa setiap orang mempunyai waktu dan ritme jalannya masing-masing, sehingga kita tidak perlu membandingkan diri dengan siapapun. Ingat, kita sedang tidak berkompetisi dengan siapapun.

Sikap Mindfulness juga mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam menghadapi sesuatu, kita juga tidak harus berusaha terus menerus. Kadang kala ada waktunya kita ingin melepaskan. Silakan. Let it be. Mungkin akan terasa kurang nyaman, tapi kita perlu menerima juga dengan ramah. That’s okay. Ada beberapa hal dalam hidup yang kerumitannya tidak bisa diurai oleh akal pikiran kita, kita hanya perlu letting be, mengizinkan hal itu untuk sekadar ada.

Kapan Terakhir Kita Benar-Benar Hadir?

Coba ingat-ingat lagi. Kapan terakhir duduk diam sambil menyaksikan kendaraan lewat tanpa distraksi gawai? Kapan terakhir memeperhatikan irama napas? Kapan terakhir menatap langit dengan seksama sambil mendengarkan kicauan burung yang berlalu lalang? Sederhananya, kapan terakhir memperhatikan suara sendok dan piring yang saling beradu saat sedang makan?

Menjadi manusia tenang tidak akan merugikan. Di kehidupan yang serba cepat kita perlu sedikit melambat untuk mencegah diri memberikan respon agresif terhadap keadaan yang tak menyenangkan. Hiduplah untuk sekarang, nikmati semuanya yang tersedia saat ini. Semoga kita lebih mengerti diri sendiri, lebih mencintai diri sendiri dengan baik, dan lebih bahagia tentunya.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: dakwahislammuhammadiyahPsikologi
Share9Tweet6Share2
Nila Zahrotul

Nila Zahrotul

Related Posts

Kabar

Peringati HAB ke-80, Kemenag Kota Pasuruan Lakukan Penanaman Pohon Matoa di Pondok Pesantren SPEAM

oleh PasMu Media
13 November 2025
image smpmuhadisa
Kabar

Lawan Keterbatasan, Siswa SMP Muhadisa Gapai Impian lewat Pentas Seni dan Lomba Bahasa

oleh PasMu Media
4 November 2025
Bapak Dr. H. Abu Nasir, mewakili keluarga Bapak H. Djainuri (alm.), dan Ibu Ninis, mewakili Ibu Hj. Faruq (almh.), menerima penghargaan dari MUI Kota Pasuruan. foto istimewa
Kabar

H. Djainuri Alief dan Hj. Mudjiati Dianugerahi Penghargaan MUI Kota Pasuruan atas Pengabdian dan Keteladanan

oleh Nur Yasin
2 November 2025 - Updated On 3 November 2025
Next Post

Obsesi vs Work-Life Balance: Mengapa Orang Hebat Justru Hidup Tidak Seimbang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Tak Disangka! Ibu Wali Kota serta Ibu Kapolres Turun Gunung Temani Siswa SD Al Kautsar Belajar di Alam!

6 November 2025

Merajut Persatuan Umat, PDM dan Ahlul Bait Indonesia Pasuruan Jajaki Kolaborasi Dakwah

4 November 2025 - Updated On 5 November 2025

Wajibkah Kita Bermuhammadiyah di Tengah-Tengah Gempuran Kultus, Habib-Habiban, dan Feodalisme Pesantren?

28 Oktober 2025
3i/atlas

Komet 3I/ATLAS dan Ketidaksiapan Umat Manusia Menyambut Tamu Kosmik

1 November 2025

Ternyata Otak Bisa Dilatih Ulang! Rahasia di Balik Kebiasaan Kecil yang Mengubah Hidup

13 November 2025

Peringati HAB ke-80, Kemenag Kota Pasuruan Lakukan Penanaman Pohon Matoa di Pondok Pesantren SPEAM

13 November 2025

Jumat Penuh Berkah! Suasana Maghrib di Panti Darul Arqom yang Syahdu, Ini Pesan Menyentuh dari Suyatno, S.Pd

7 November 2025

Santri SPEAM, Ungkap Data Nyata Kerusakan Alam di dalam Khutbah Jumat

7 November 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan