• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Opini

Lho, Kok Bisa? McD Kosong, Almas Ramai! Bukan karena Rasa, tapi Soal Value

Marjoko oleh Marjoko
2 bulan yang lalu
in Opini
0
20
SHARES
46
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Fenomena unik tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebuah gerai makanan cepat saji ternama, McDonald’s, yang biasanya ramai pengunjung, kini tampak sepi. Sementara di sebelahnya, restoran Almas justru diserbu pembeli. Padahal dari segi fasilitas dan kenyamanan, McD sudah tidak diragukan lagi. Brand ini dikenal luas, menampilkan standar layanan tinggi, tempat yang bersih dan nyaman, serta menu yang telah lama digemari masyarakat.

Namun, sepi-nya McD kali ini tampaknya bukan karena persaingan rasa atau kualitas layanan. Publik mulai melihat aspek lain yang lebih dalam: value dan moral. Di era digital yang serba cepat dan terbuka, konsumen kini semakin sadar terhadap isu sosial dan kemanusiaan. Mereka tidak lagi hanya membeli produk, tapi juga membeli value di balik produk tersebut.

“Sekarang orang beli enggak cuman pakai duit, tapi pakai hati,” tulis seorang netizen dalam unggahan viral. Dalam konteks ini, kehadiran Almas yang lebih lokal dan dianggap mewakili nilai solidaritas terhadap isu-isu kemanusiaan, menjadi magnet kuat bagi konsumen yang ingin menyuarakan empati mereka lewat tindakan nyata: memilih tempat makan yang sesuai dengan prinsip moral mereka.

Dalam sebuah episode podcast Kasih Solusi, Okta Wirawan Founder dari Almaz Ayam Goreng. Ia menyebut bahwa Almas bukan sekadar tempat makan, tapi juga bagian dari gerakan nilai. “Brand fried chicken ini saham 5 persennya buat Palestina. Selain itu, Almaz buka loker bagi yang terdampak PHK karena boikot,” ungkapnya.

Related Post

Image: Julia Goddard/Armstrong Institute of Biblical Archaeology

Siapa Nama Fir’aun Zaman Nabi Musa? Ini 2 Kandidatnya

3 Agustus 2025
Image made by AI Generate

Menggugat Kesepian di Era Politik Hukum: Peran Kritis Muhammadiyah

3 Agustus 2025

Bukan Sekadar Nama di KTA: Saatnya Kader Muhammadiyah Bicara, Bukan hanya Membaca

3 Agustus 2025

Kematian dari Perspektif Medis dan Syariah

3 Agustus 2025

Banyak pengunjung Almas mengaku datang bukan hanya untuk makan, tetapi juga menunjukkan dukungan terhadap nilai-nilai yang mereka anggap penting. Hal ini menandakan bahwa pengalaman makan kini telah berevolusi menjadi ekspresi nilai, pilihan identitas, bahkan bentuk perlawanan simbolik.

Di sisi lain, brand global seperti McD menghadapi tantangan besar. Meskipun mereka memiliki keunggulan teknis dan pengakuan merek yang kuat, tetapi jika mereka diasosiasikan dengan sikap yang bertentangan dengan moral publik, maka akan sulit mempertahankan loyalitas konsumen.

Fenomena ini menunjukkan bahwa perang dagang masa kini tidak hanya soal harga dan rasa, tetapi juga soal perang value. Masyarakat ingin merek yang tidak hanya enak dan nyaman, tetapi juga sejalan dengan nurani mereka.

Kini, pilihan konsumen bukan lagi sekadar soal “mana yang lebih enak”, tetapi juga “mana yang lebih benar”. Dan di tengah krisis kemanusiaan atau konflik Palestina, keputusan sederhana seperti memilih tempat makan bisa menjadi bentuk pernyataan sikap yang kuat.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: islammuhammadiyahPalestina
Share8Tweet5Share1
Marjoko

Marjoko

Related Posts

Image: Julia Goddard/Armstrong Institute of Biblical Archaeology
Sejarah

Siapa Nama Fir’aun Zaman Nabi Musa? Ini 2 Kandidatnya

oleh Yogi Arfan
3 Agustus 2025
Image made by AI Generate
Opini

Menggugat Kesepian di Era Politik Hukum: Peran Kritis Muhammadiyah

oleh Nashrul Muminin
3 Agustus 2025
Image made by AI Generate
Opini

Bukan Sekadar Nama di KTA: Saatnya Kader Muhammadiyah Bicara, Bukan hanya Membaca

oleh Nashrul Muminin
3 Agustus 2025
Next Post
Foto: PDA Kota Pasuruan

KURMA Edisi Spesial Juni: Membentuk Kader Milenial Aisyiyah sebagai Bibit Unggul Islam Berkemajuan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Siap Tempur! 31 Atlet Tapak Suci Kota Pasuruan Buru Medali di Kejuaraan Bergengsi Nasional!

28 Juli 2025

Bukan Kaleng-Kaleng! Atlet Tapak Suci Kota Pasuruan Borong Berbagai Medali, Ini Daftarnya!

30 Juli 2025

Transformasi Hebat! PCM Gadingrejo Ubah Semak Jadi Ladang Bisnis di Pesantren SPEAM Putri

27 Juli 2025 - Updated On 28 Juli 2025

Kajian Ahad Pagi Berkah Ganda: Dapat Ilmu dan Oleh-oleh Sayur Segar

27 Juli 2025 - Updated On 29 Juli 2025

Jolly Roger One Piece, Budaya Pop yang Satire Pemerintah

4 Agustus 2025
Image: Julia Goddard/Armstrong Institute of Biblical Archaeology

Siapa Nama Fir’aun Zaman Nabi Musa? Ini 2 Kandidatnya

3 Agustus 2025
Image made by AI Generate

Menggugat Kesepian di Era Politik Hukum: Peran Kritis Muhammadiyah

3 Agustus 2025
Image made by AI Generate

Bukan Sekadar Nama di KTA: Saatnya Kader Muhammadiyah Bicara, Bukan hanya Membaca

3 Agustus 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan