Pengajian Ahad pagi kali ini menghadirkan narasumber istimewa, Ibu Hj. Drh. Emilis Setiowati, seorang dokter hewan sekaligus pemerhati kesehatan masyarakat. Dalam ceramah yang bertema “Zoonosis: Dari Hewan ke Manusia, Kisah Penyakit yang Mengubah Dunia”, beliau mengajak para jamaah untuk lebih memahami bahaya penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia serta pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Dalam paparannya, Hj. Drh. Emilis menjelaskan bahwa zoonosis merupakan jenis penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia melalui berbagai perantara, seperti udara, air, gigitan, atau kontak langsung. Beberapa contoh penyakit zoonosis yang pernah mengguncang dunia antara lain flu burung, rabies, antraks, dan Covid-19. Penyakit-penyakit ini tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga mengguncang perekonomian global dan kehidupan sosial masyarakat.
Beliau menekankan bahwa banyak wabah besar dalam sejarah dunia berawal dari zoonosis. “Kita bisa belajar dari masa lalu. Pandemi bukan hanya urusan medis, tapi juga peringatan agar manusia lebih bijak memperlakukan alam dan hewan,” ujar Emilis dalam ceramahnya yang disambut antusias para jamaah.
Menurut beliau, penyebab berkembangnya penyakit zoonosis tidak bisa dilepaskan dari pola hidup manusia dan kerusakan alam. Aktivitas manusia yang merusak habitat satwa liar, perdagangan hewan eksotik, serta kebersihan lingkungan yang buruk menjadi faktor utama yang mempercepat penyebaran penyakit dari hewan ke manusia. “Ketika manusia semakin sering bersentuhan dengan hewan tanpa menjaga kebersihan dan keseimbangan alam, maka risiko zoonosis meningkat,” tambahnya.
Untuk mencegah penyebaran zoonosis, Hj. Drh. Emilis memberikan sejumlah langkah praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat, istirahat cukup, dan olahraga teratur. Kedua, rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang kotor. Ketiga, menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang penyakit.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya memberikan vaksin kepada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, serta menggunakan masker apabila sedang flu agar tidak menularkan penyakit kepada orang lain atau hewan di sekitar. Semua langkah tersebut sederhana, namun sangat efektif untuk mencegah terjadinya penularan penyakit zoonosis.
Hj. Drh. Emilis menutup ceramahnya dengan pesan moral yang mendalam. “Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan adalah satu kesatuan. Ketiganya saling bergantung. Jika salah satu rusak, maka semuanya akan terdampak. Karena itu, mari kita rawat alam, jaga kebersihan, dan sayangi hewan sebagaimana kita menjaga diri sendiri.”
Pengajian Ahad pagi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para jamaah terlihat antusias, terutama ketika membahas cara-cara praktis mencegah penyakit dari hewan peliharaan. Diharapkan, melalui pengajian ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan bersih, serta mampu mengambil hikmah dari kisah penyakit-penyakit yang pernah mengubah dunia.
			
			











