• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Kajian

Menata Diri Lewat Akal dan Hati: Esensi Kepemimpinan Spiritual dalam Diri

Firnas Muttaqin oleh Firnas Muttaqin
2 bulan yang lalu
in Kajian
0
1
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Dalam pengajian yang sarat makna ini, Ustaz Anang Abdul Malik mengajak jamaah untuk kembali menengok dan menata kehidupan spiritual dari dalam: diri sendiri. Mengawali dengan seruan Al-Qur’an,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَا كُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ ۚ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَ نَّهٗۤ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 24)

Dari ayat Al Quran tersebut, beliau menekankan pentingnya respons positif terhadap ajaran ilahi sebagai dasar tumbuhnya takwa dalam diri.

Related Post

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

29 September 2025

KURMA Edisi September: Perempuan di Ranah Publik dalam Perspektif Islam

29 September 2025

What If… Pendiri Muhammadiyah Tidak Pernah Ada?

29 September 2025

Salah satu inti pesan beliau di pengajian yang diadakan di Masjid At Taqwa (Kamis, 7/8/2025) Pasuruan ini adalah kesadaran bahwa setiap manusia adalah pemimpin, minimal bagi dirinya sendiri. Jika seseorang tidak mampu memimpin dirinya, bagaimana mungkin ia dapat memimpin keluarganya, lingkungannya, atau komunitasnya? Kepemimpinan bukan hanya soal posisi atau otoritas, tetapi soal tanggung jawab terhadap organ-organ dan potensi yang telah Allah titipkan dalam tubuh manusia.

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
HR. Bukhari Muslim

Hadits ini menegaskan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab kepemimpinan, baik dalam skala kecil maupun besar.

Dengan hadits tersebut beliau mengibaratkan perbedaan antara organ yang bekerja otomatis seperti jantung, dan organ yang fungsinya bergantung pada kesadaran manusia, seperti akal dan hati. Kedua komponen ini disebut sebagai bagian dari “qalbun”—yang tidak hanya bermakna jantung, tetapi juga pusat dari pikiran, perasaan, dan keputusan moral manusia. Disitulah manusia mesti menyadari bahwa dirinya diberi anugerah Allah untuk memimpin dirinya sendiri.

Sayangnya, di era modern, banyak manusia yang hanya menggunakan akal, tetapi mengabaikan hati. Dampaknya adalah krisis etika, hilangnya sopan santun, dan pudarnya nilai-nilai unggah-ungguh, khususnya pada generasi muda. Sebaliknya, pendekatan yang hanya mengandalkan hati tanpa pemahaman rasional juga dinilai tidak cukup, seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya yang religius namun lemah dalam kemandirian profesional.

Ustaz Anang juga menyinggung fungsi penting prefrontal cortex, bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan moral, pengendalian emosi, dan kemampuan membedakan baik dan buruk. Bila bagian ini rusak, baik karena benturan fisik maupun kerusakan akibat paparan konten negatif seperti pornografi, maka manusia bisa kehilangan sisi kemanusiaannya dan jatuh ke dalam perilaku binatang bahkan lebih buruk darinya, sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur’an.

Prefrontal cortex itu bagian depan otak yang mengatur fungsi eksekutif seperti perencanaan, pengambilan keputusan, kontrol emosi, dan memori kerja. Area ini juga penting buat mengatur perilaku sosial, mengendalikan impuls, dan menyesuaikan diri dengan situasi. Kalau rusak, bisa mengganggu kemampuan berpikir, emosi, dan pengendalian diri.

Mengendalikan impuls artinya kemampuan menahan dorongan tiba-tiba supaya nggak bertindak gegabah tanpa pikir panjang.

Pengetahuan tentang struktur penciptaan manusia, seperti sidik jari, retina, hingga DNA yang unik, ditegaskan sebagai bukti kekuasaan Allah dan alat pembuktian kebenaran di era modern. Namun semua itu menjadi sia-sia jika manusia tidak mampu membedakan keindahan dunia yang sesaat dengan keindahan surgawi yang kekal.

Esensi pengajian ini mengarah pada satu hal: pentingnya menyelaraskan akal dan hati, serta menjadikan keduanya sebagai sarana untuk menjalani hidup yang lebih etis, terarah, dan bermartabat. Dengan cara itu, manusia dapat merawat dirinya, mengelola potensi ilahiah yang ada dalam tubuh dan jiwanya, serta menjauhi jalan yang menjadikannya lebih rendah dari binatang.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: dakwahislammuhammadiyah
ShareTweetShare
Firnas Muttaqin

Firnas Muttaqin

Related Posts

Kabar

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

oleh Yogi Arfan
1 Oktober 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI
Opini

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

oleh Nila Zahrotul
29 September 2025
Kabar

KURMA Edisi September: Perempuan di Ranah Publik dalam Perspektif Islam

oleh Nurul Mawaridah
29 September 2025
Next Post
Foto oleh Yogi Arfan/Pasmu

Kiai Cepu, Satu-satunya Kader Muhammadiyah yang Menjadi Dosen di Institut Agama Buddha

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Gambar Ilustrasi AI

Parkir Sembarangan di Depan Rumah, Masalah Sepele Bikin Sakit Hati

3 Oktober 2025

Pentingnya Ta’awun dalam Kebaikan dan Takwa

3 Oktober 2025
foto: shutterstock.com

Lebih Penting Mana Attitude atau Skill ?

3 Oktober 2025

Evaluasi Diri dan Lingkungan: Refleksi Pengajian Ustadz Umar Effendi

3 Oktober 2025
Gambar Ilustrasi AI

Parkir Sembarangan di Depan Rumah, Masalah Sepele Bikin Sakit Hati

3 Oktober 2025

Pentingnya Ta’awun dalam Kebaikan dan Takwa

3 Oktober 2025
foto: shutterstock.com

Lebih Penting Mana Attitude atau Skill ?

3 Oktober 2025

Evaluasi Diri dan Lingkungan: Refleksi Pengajian Ustadz Umar Effendi

3 Oktober 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan