Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan menggelar kegiatan Capacity Building: Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Sekolah Muhammadiyah Kota Pasuruan, Selasa (3/12), bertempat di Hotel Nasional. Kegiatan ini diikuti oleh para kepala sekolah serta guru-guru dari seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah se-Kota Pasuruan, mulai dari tingkat TK hingga SMA/SMK.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PDM Kota Pasuruan, Ustaz Abu Nasir, beserta jajaran pengurus PDM lainnya, serta perwakilan dari Aisyiyah Kota Pasuruan. Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah secara bersama-sama sebagai bentuk penguatan semangat kebangsaan dan persyarikatan.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang kompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Phonny Aditiawan Mulyana, Ketua Badan Akreditasi Nasional Provinsi Jawa Timur sekaligus Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PWM Jawa Timur, membawakan materi tentang leadership. Dalam pemaparannya, Phonny menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah seni dalam mengambil keputusan. “Leadership is the art of making decision on behalf of others and for others,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan dua sistem yang ada dalam lingkungan sekolah, yakni eco-system dan ego-system. Eco-system berarti setiap tindakan akan berdampak pada keseluruhan sekolah, sedangkan ego-system bersifat personal dan memengaruhi relasi kepemimpinan dalam sebuah sistem sekolah. Menurutnya, ego-system perlu dikendalikan karena berada “di bawah gunung es” dan sering kali tidak terlihat. Seorang pemimpin, lanjutnya, tidak hanya harus memahami eco-system, tetapi juga ego-system.
Selain itu, Phonny memperkenalkan konsep Power Trilemma dalam kepemimpinan, yaitu leadership, followership, dan powership. Ketiganya, menurutnya, harus berada pada titik keseimbangan (equilibrium), meskipun dalam kondisi tertentu pemimpin bisa cenderung ke salah satu aspek sesuai situasi dan kebutuhan.

Materi kedua disampaikan oleh Ustaz M. Saladin tentang Growth Mindset. Ia menjelaskan bahwa terdapat dua tipe pola pikir, yakni growth mindset dan fixed mindset. Growth mindset merupakan keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat tumbuh dan berkembang melalui proses belajar dan latihan, sedangkan fixed mindset meyakini bahwa kemampuan bersifat bawaan dan tidak dapat berubah.
Ustaz M. Saladin mengutip definisi growth mindset dari buku karya Carol S. Dweck sebagai stimulus atau keyakinan yang mengkristal dalam diri seseorang sehingga memengaruhi cara memahami diri sendiri, orang lain, dan berbagai situasi. Ia menegaskan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat terus berkembang jika dibarengi dengan pembelajaran dan pelatihan secara berkelanjutan.
Usai sesi kedua, peserta mengikuti istirahat makan siang dan salat, sebelum memasuki materi ketiga yang disampaikan oleh Ustaz M. Fathoni tentang SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) Sekolah/Madrasah Muhammadiyah. Dalam paparannya, Ustaz Fathoni menekankan dua kunci utama agar sebuah sekolah bisa berkembang dan diminati banyak siswa, yakni disiplin dan pelayanan.
Ia mencontohkan hal sederhana seperti tidak ada guru yang datang terlambat serta pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada murid dan wali murid dengan sikap ramah, sapa, dan murah senyum. Selain itu, Ustaz Fathoni juga memaparkan klaster kondisi sekolah Muhammadiyah yang dianalogikan dengan rumah sakit, mulai dari kategori “Sehat” dengan jumlah murid di atas 600, hingga kategori “UGD” dengan jumlah murid di bawah 100.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memaparkan 11 jurus sukses SPMB, di antaranya MENTAS (Menentukan Target Siswa), PESMA (Pendaftaran Sepanjang Masa), MELOSI (Mendata Calon Siswa), hingga PRAYER (Doa). Tak hanya itu, Ustaz Fathoni juga berbagi praktik baik yang telah dijalankan oleh SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta, seperti budaya disiplin, pelayanan prima, absensi digital yang terhubung langsung ke wali murid, hingga program supervisi rutin oleh kepala sekolah.
Setelah seluruh materi disampaikan, Ketua PDM Kota Pasuruan, Ustaz Abu Nasir, memberikan closing statement sekaligus menyimpulkan tiga materi utama yang telah dipaparkan para narasumber. Ia berharap kegiatan Capacity Building ini mampu memberikan pemahaman, motivasi, serta semangat baru bagi para kepala sekolah dan guru Muhammadiyah di Kota Pasuruan.
Harapannya, kegiatan ini, sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kota Pasuruan dapat terus berkembang, meningkat kualitasnya, dan semakin diminati masyarakat.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis PDM Kota Pasuruan dalam memperkuat mutu pendidikan Muhammadiyah, agar mampu bersaing dan terus memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan, khususnya di Kota Pasuruan.














Menarik dan mengesankan