Puluhan siswa Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (KB-TK) ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 6 Kota Pasuruan mempraktikkan pelajaran empati dengan cara yang tak biasa. Dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, mereka berhasil menggalang dana untuk menyantuni 30 lansia dhuafa dalam sebuah acara bakti sosial bertajuk “Gerakan Praksis Al Ma’un” pada Kamis, (11/9/2025).
Inisiatif ini bukan sekadar kegiatan amal biasa. Pihak sekolah merancangnya sebagai metode penanaman karakter yang mendalam, di mana siswa menjadi subjek aktif dalam proses berbagi. Total donasi yang terkumpul dari wali murid mencapai Rp 3.465.000. Dana tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk 30 paket sembako senilai masing-masing Rp 100.000 untuk para lansia. Sementara itu, kelebihan dana sebesar Rp 465.000 diinfaqkan melalui Lazismu Kota Pasuruan.
Kepala Sekolah TK ABA 6 menyatakan bahwa proses ini sengaja dirancang untuk melampaui pengajaran teoritis di dalam kelas. Menurutnya, meneladani Nabi bukan hanya soal ritual ibadah, tetapi juga memanifestasikan kepedulian sosial secara nyata.
“Kami ingin anak-anak memahami makna Surat Al-Ma’un secara praksis. Mereka kami beri pemahaman tentang pentingnya menolong sesama, lalu mereka pulang dan menceritakannya kepada orang tua untuk ikut berdonasi,” ujarnya saat ditemui di lokasi. “Ini adalah pendidikan karakter yang sesungguhnya, di mana anak-anak belajar empati dan menjadi penggerak kebaikan di lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga.”
Metode ini sejalan dengan spirit pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah. Empati dan kepekaan sosial, yang menjadi salah satu pilar utama, tidak lagi diajarkan sebagai konsep abstrak, melainkan dipraktikkan langsung melalui aksi nyata yang melibatkan interaksi anak dan orang tua.
Acara yang berkolaborasi dengan Lazismu Kota Pasuruan ini dibuka dengan sesi dongeng oleh Kak Indah dari Surabaya. Melalui kisah keteladanan Nabi, anak-anak diajak untuk memahami pentingnya kepedulian terhadap kaum lemah. Antusiasme mereka memuncak saat menyerahkan langsung paket santunan kepada para lansia yang hadir.
Staf Lazismu Kota Pasuruan, M. Iqbal, mengapresiasi metode pendidikan tersebut. Ia menyebut inisiatif ini sebagai sinergi efektif untuk menumbuhkan jiwa filantropi sejak usia dini. “TK ABA 6 secara konsisten menunjukkan komitmennya. Program kemanusiaan seperti ini, bersama dengan qurban dan baksos Ramadhan, sudah menjadi agenda tahunan yang terstruktur,” kata Iqbal.
Gerakan ini, tidak akan berhenti di satu titik. Rencananya, kegiatan serupa akan diperluas jangkauannya dengan penyelenggaraan di dua lokasi berbeda, yakni di TK ABA 2 pada 19 September dan TK ABA 3 pada 26 September mendatang, demi menularkan semangat kepedulian yang lebih luas.