Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Pasuruan kembali menyelenggarakan Kajian Ukhuwah Rutin Milenial Aisyiyah (KURMA) pada Jumat, 26 September 2025 melalui platform Google Meet.
Kajian kali ini mengangkat tema “Perempuan di Ranah Publik dalam Perspektif Islam” dengan menghadirkan narasumber Royce Diana Sari, S.H., Ketua Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MHH) PDA Kota Pasuruan.Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 19.00 hingga 20.00 WIB ini dihadiri oleh 8 peserta kader Aisyiyah. Meskipun jumlah peserta terbilang terbatas, suasana kajian berlangsung hangat, interaktif, dan penuh makna.
Dalam penyampaian materinya, Royce Diana Sari menegaskan bahwa Islam memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk berkiprah di ranah publik, selama tetap menjaga adab, akhlak, dan peran utamanya dalam keluarga. Ia mencontohkan tokoh-tokoh perempuan dalam sejarah Islam yang turut berkontribusi dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kepemimpinan.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat. Ranah publik bukanlah ruang yang harus ditakuti, melainkan dimanfaatkan untuk menebar kebermanfaatan, tentu dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam,” ujar Royce.
Peserta kajian menyambut positif pemaparan tersebut. Beberapa di antaranya memberikan pertanyaan terkait tantangan perempuan masa kini, terutama dalam menyeimbangkan antara tanggung jawab domestik dan aktivitas publik. Diskusi berjalan aktif dan menghadirkan sudut pandang yang memperkaya wawasan peserta.
Selain memperdalam pemahaman, kegiatan KURMA juga menjadi wadah silaturahmi dan penguatan ukhuwah antar kader Aisyiyah. Meski dilakukan secara daring, semangat kebersamaan tetap terasa. Para peserta mengaku termotivasi untuk lebih percaya diri dalam berkontribusi di berbagai bidang, baik sosial, pendidikan, maupun organisasi, sesuai nilai-nilai Islam.
Ketua Majelis Pembinaan Kader PDA Kota Pasuruan, Nurul Mawaridah menyampaikan bahwa kajian ini akan terus digelar secara rutin dengan tema-tema yang relevan dengan dinamika perempuan milenial. “KURMA adalah ruang belajar bersama, memperkuat kapasitas kader, sekaligus meneguhkan komitmen Aisyiyah dalam mencetak generasi perempuan yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kader Aisyiyah semakin mantap dalam melangkah, baik di ruang privat maupun publik, dengan tetap menebarkan manfaat dan menjunjung tinggi nilai keislaman.