• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Kabar

Haedar Nashir Dianugerahi Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

Wildan Miftahul Ilmi oleh Wildan Miftahul Ilmi
3 bulan yang lalu
in Kabar
0
Muhammadiyah

Haedar Nashir Menerima Penghargaan

1
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.S.I menerima penghargaan sebagai Tokoh Perbukuan Islam 2025 dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta.

Penunjukan Haedar sebagai Tokoh Perbukuan Islam merupakan hasil dari komitmennya yang tiada henti dalam bidang literasi. Ia telah menghasilkan ratusan artikel yang dipublikasikan di berbagai media, baik nasional maupun lokal, termasuk lebih dari 500 karya di Rubrik Bingkai pada Majalah Suara Muhammadiyah.

Haedar dianggap memiliki kemampuan untuk mempertahankan semangat literasi dalam mendukung dakwah dan upaya pembaruan dalam Muhammadiyah. Pendekatan yang digunakannya bersifat reflektif dan humanistik, menjadikan literasi sebagai lebih dari sekadar alat untuk berdakwah, melainkan sebagai sarana untuk membangun peradaban. Ia menyatakan bahwa literasi tidak hanya terkait dengan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk mengolah informasi agar dapat hidup dengan lebih cerdas dan berbudaya.

Literasi telah menjadi dasar yang sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki tingkat literasi rendah akan rentan terhadap pengaruh dari luar maupun perpecahan di dalamnya. “Negara manapun tidak akan maju jika warganya tidak punya budaya literasi. Kebudayaan hidup karena literasi. Peradaban juga dicapai dengan budaya literasi. Bangsa nir-literasi mudah diperdaya pihak lain, hatta oleh sesama komponen bangsa sendiri,” ungkap Haedar.

Related Post

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

29 September 2025

KURMA Edisi September: Perempuan di Ranah Publik dalam Perspektif Islam

29 September 2025

What If… Pendiri Muhammadiyah Tidak Pernah Ada?

29 September 2025

Haedar juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda agar menjadikan membaca dan menulis sebagai bagian dari gaya hidup. “Bukan piawai main game dan rebahan melewati batas. Janganlah sia-siakan sedetik waktu berlalu tanpa kesadaran literasi,” tegasnya.

Tradisi literasi dalam Muhammadiyah sendiri bukanlah hal baru. Sejak era KH Ahmad Dahlan hingga Buya Hamka dan Buya Syafii Maarif, Muhammadiyah dikenal melahirkan para intelektual yang gemar membaca dan menulis. Haedar Nashir kini melanjutkan warisan tersebut dengan penuh konsistensi. “Tiada detak jantung tanpa detak literasi,” menegaskan, kembali pentingnya menjadikan literasi sebagai nadi kehidupan.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: dakwahHaedar Nashirislamliterasimuhammadiyah
ShareTweetShare
Wildan Miftahul Ilmi

Wildan Miftahul Ilmi

Related Posts

Kabar

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

oleh Yogi Arfan
1 Oktober 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI
Opini

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

oleh Nila Zahrotul
29 September 2025
Kabar

KURMA Edisi September: Perempuan di Ranah Publik dalam Perspektif Islam

oleh Nurul Mawaridah
29 September 2025
Next Post
Image: Made by AI

Ketika Alam Berbicara: Erupsi Lewotobi, Wisata Bali, dan Peran Muhammadiyah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Photo credits: darifta

KB Menurut Muhammadiyah: Boleh, Asal dengan Syarat dan Ketentuan

8 Mei 2025

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Muslim, Takmir Musholla Al-Furqon Muhammadiyah, berfoto bersama Pimpinan Takmir Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran.

Tanpa Ceramah, Cuma Makan Gratis: Masjid 6 Bulan Ini Bikin Muhammadiyah ‘Berguru’

30 September 2025

Wakanda, Konoha, dan One Piece: Satire Politik dalam Balutan Karya Fiksi

6 Agustus 2025

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Muslim, Takmir Musholla Al-Furqon Muhammadiyah, berfoto bersama Pimpinan Takmir Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran.

Tanpa Ceramah, Cuma Makan Gratis: Masjid 6 Bulan Ini Bikin Muhammadiyah ‘Berguru’

30 September 2025

Obsesi vs Work-Life Balance: Mengapa Orang Hebat Justru Hidup Tidak Seimbang

30 September 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

29 September 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan