• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Sejarah

Kisah Pak AR Fachruddin Menjadi Imam Tarawih Warga NU dengan 11 Rakaat

Yogi Arfan oleh Yogi Arfan
3 bulan yang lalu
in Sejarah
0
Image: Istimewa

Image: Istimewa

3
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Siapa yang menduga, Ketua Umum PP Muhammadiyah, almarhum Kiai Abdur Rozaq Fachruddin (1916-1995), yang lebih dikenal dengan sebutan Pak AR, pernah dua kali memimpin jamaah Nahdlatul Ulama (NU) dalam melaksanakan ibadah tarawih 11 rakaat, mengikuti tuntunan Muhammadiyah.

Pengalaman pertama terjadi di Ponorogo. Pada saat itu, Pak AR seharusnya memberikan ceramah di Masjid At-Taqwa yang dikelola oleh Muhammadiyah, tetapi beliau secara tidak sengaja masuk ke masjid lain yang juga bernama At-Taqwa milik NU yang sedang melangsungkan pengajian.

Di tempat tersebut, Pak AR disambut dengan penuh rasa hormat oleh pengurus masjid. Ketika jamaah Muhammadiyah tiba menyusul, beliau meminta untuk ikut menyelesaikan acara di masjid NU tersebut. Pengurus masjid bahkan meminta Pak AR untuk menjadi imam dalam shalat tarawih, dan beliau pun menerima permintaan itu. Sebelum memulai, Pak AR bertanya kepada jamaah tentang jumlah rakaat yang akan dilakukan.

Mereka pun sepakat untuk melaksanakan 23 rakaat yang biasa dilakukan oleh NU. Namun, Pak AR memimpin shalat tarawih dengan tumakninah, menikmati setiap rukun serta membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil. Setelah mencapai 8 rakaat, waktu yang dihabiskan ternyata lebih lama dibandingkan dengan tarawih 23 rakaat yang biasa dilakukan oleh NU, dan Pak AR pun menoleh kepada jamaah untuk untuk bertanya.

Related Post

Image: Julia Goddard/Armstrong Institute of Biblical Archaeology

Siapa Nama Fir’aun Zaman Nabi Musa? Ini 2 Kandidatnya

3 Agustus 2025
Image made by AI Generate

Menggugat Kesepian di Era Politik Hukum: Peran Kritis Muhammadiyah

3 Agustus 2025

Bukan Sekadar Nama di KTA: Saatnya Kader Muhammadiyah Bicara, Bukan hanya Membaca

3 Agustus 2025

Kematian dari Perspektif Medis dan Syariah

3 Agustus 2025

“Dos pundi bapak-bapak, diterusaken taraweh nopo langsung witir?” (Bagaimana bapak-bapak, diteruskan tarawih atau langsung witir?)

Sontak semua jamaah NU itu serempak menjawab, “Salat witir mawon.” (Salat witir saja). Jawab jamaah sambil tertawa masygul. Kisah pertama ini dipopulerkan ulang oleh aktivis Muhammadiyah Nurbani Yusuf pada tahun 2019.

Kisah kedua adalah cerita terkenal yang banyak beredar di internet. Cerita ini terjadi ketika Pak AR berkunjung ke sahabatnya, Ketua Umum PBNU, KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng. Pada kesempatan tersebut, Pak AR kembali diberi amanah untuk menyampaikan khutbah tarawih serta menjadi imam salat tarawih. Permintaan tersebut datang langsung dari Gus Dur. Dengan penuh semangat, Pak AR pun meminta izin kepada jamaah seperti biasa sebelum mengambil posisi.

“Ini mau pakai tarawih NU atau Muhammadiyah?” tanya Pak AR kepada jamaah.

“enNUUUUUUUU…..,” jawab ratusan jamaah kompak seolah-olah ingin menampilkan jati diri ke-NU-annya di depan tokoh Muhammadiyah.

Seperti biasa, Pak AR dengan penuh ketenangan mengimami ratusan jamaah NU dalam salat yang tumaninah, pelan, serta diiringi pembacaan surat al-Quran yang cukup panjang. Dengan gaya yang mirip Muhammadiyah, lamanya salat tarawih 8 rakaat pun melebihi waktu yang biasanya dilakukan NU. Tentunya, hal ini membuat ratusan jamaah NU merasa cemas. Setelah mengucapkan salam di rakaat kedelapan, Pak AR berhenti sejenak dan menghadap ke arah jamaah salat, lalu ia mengulangi pertanyaannya kepada mereka.

“Ini mau dilanjutkan tarawihnya cara NU yang 23 atau Muhammadiyah yang 11 rakaat?” kata Pak AR terkekeh.

Sama dengan kasus pertama, para jamaah yang gelisah itu otomatis tertawa dan menjawab,

“Tarawih Muhammadiyah saja..,” sahut riuh dengan tawa bahagia sekaligus masygul. Lantas Pak AR memimpin salat witir tiga rakaat.

Selesai salat, Gus Dur bangkit dan berkata kepada para jamaah, “Baru kali ini ada sejarahnya warga NU di kandang NU di-Muhammadiyah-kan secara massal oleh satu orang Muhammadiyah saja,” kata Gus Dur.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: muhammadiyahNU
Share1Tweet1Share
Yogi Arfan

Yogi Arfan

Kalau orang lain bisa, kenapa harus saya?

Related Posts

Image: Julia Goddard/Armstrong Institute of Biblical Archaeology
Sejarah

Siapa Nama Fir’aun Zaman Nabi Musa? Ini 2 Kandidatnya

oleh Yogi Arfan
3 Agustus 2025
Image made by AI Generate
Opini

Menggugat Kesepian di Era Politik Hukum: Peran Kritis Muhammadiyah

oleh Nashrul Muminin
3 Agustus 2025
Image made by AI Generate
Opini

Bukan Sekadar Nama di KTA: Saatnya Kader Muhammadiyah Bicara, Bukan hanya Membaca

oleh Nashrul Muminin
3 Agustus 2025
Next Post

Pendidikan Ordal dan Modal: Bisakah Mencetak Generasi Emas?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Siap Tempur! 31 Atlet Tapak Suci Kota Pasuruan Buru Medali di Kejuaraan Bergengsi Nasional!

28 Juli 2025

Bukan Kaleng-Kaleng! Atlet Tapak Suci Kota Pasuruan Borong Berbagai Medali, Ini Daftarnya!

30 Juli 2025

Transformasi Hebat! PCM Gadingrejo Ubah Semak Jadi Ladang Bisnis di Pesantren SPEAM Putri

27 Juli 2025 - Updated On 28 Juli 2025

Kajian Ahad Pagi Berkah Ganda: Dapat Ilmu dan Oleh-oleh Sayur Segar

27 Juli 2025 - Updated On 29 Juli 2025

Royalti Musik Diperketat! Restoran Kini Pilih Diam daripada Putar Lagu?

5 Agustus 2025

Jolly Roger One Piece, Budaya Pop yang Satire Pemerintah

4 Agustus 2025
Image: Julia Goddard/Armstrong Institute of Biblical Archaeology

Siapa Nama Fir’aun Zaman Nabi Musa? Ini 2 Kandidatnya

3 Agustus 2025
Image made by AI Generate

Menggugat Kesepian di Era Politik Hukum: Peran Kritis Muhammadiyah

3 Agustus 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan