Pasuruan, 21 Juli 2025 — Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Pasuruan kembali menggelar kajian virtual KURMA (Kajian Ukhuwah Rutin Milenial Aisyiyah) dengan topik yang inspiratif dan segar: “Sehat Jiwa, Kuat Dakwah”. Acara yang digelar pada Senin malam pukul 19.00—20.00 WIB melalui Google Meet ini menghadirkan Hj. Baror Masfufah, S.Pd, Wakil Ketua PDA Kota Pasuruan sebagai narasumber utama.
Dengan diikuti oleh 14 peserta dari berbagai ranting dan cabang Aisyiyah se-Kota Pasuruan, kajian ini berlangsung dengan hangat, akrab, dan penuh semangat kebersamaan. Tema yang diangkat kali ini sangat relevan bagi para kader muda Aisyiyah, khususnya dalam menjawab tantangan dakwah di era modern, di mana semangat berdakwah kerap naik turun mengikuti kondisi psikologis dan fisik pelakunya.
Dalam penyampaiannya, Hj. Baror Masfufah menekankan pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan raga sebagai modal utama dalam berdakwah. Menurut beliau, dakwah tidak harus selalu dilakukan di atas mimbar atau forum-forum formal. Dakwah bisa hadir dengan cara yang menyenangkan, salah satunya melalui kegiatan olahraga. “Olahraga itu bukan hanya tentang fisik, tetapi juga semangat. Dengan olahraga, tubuh sehat, hati senang, dan semangat dakwah pun ikut naik,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa olahraga seperti senam bersama, jalan sehat, hingga lomba-lomba islami bisa menjadi sarana menyebarkan nilai-nilai dakwah yang menggembirakan. “Dakwah yang menyenangkan bukan berarti dakwah yang dangkal. Justru melalui pendekatan yang ringan dan akrab, pesan Islam bisa lebih mudah diterima masyarakat luas, khususnya generasi muda,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, peserta juga berbagi pengalaman tentang bagaimana rasa malas berdakwah (sering disebut ‘mager dakwah’) kerap menghampiri, apalagi ketika iman sedang menurun. Hj. Baror mengajak semua untuk tidak merasa rendah diri dalam kondisi demikian. “Naik turunnya iman adalah hal manusiawi. Yang penting, kita tidak membiarkannya terus menurun. Saat rasa malas datang, istighfar sebanyak-banyaknya, lalu gerakkan tubuh. Bergerak bisa memicu semangat, dan semangat bisa menggerakkan dakwah,” pesannya penuh motivasi.
Meski jumlah peserta malam itu berjumlah 14 orang, namun semangat dan gelora dakwah yang terasa begitu besar. Kajian ini berhasil membuktikan bahwa jumlah bukanlah halangan untuk menciptakan perubahan. Justru dari kelompok kecil yang konsisten inilah, ide-ide besar bermula.
Acara ditutup dengan doa bersama dan saling menyemangati untuk terus bergerak dalam dakwah, meskipun dengan langkah kecil. Dengan semangat “Sehat Jiwa, Kuat Dakwah”, para kader muda Aisyiyah diharapkan mampu menggerakkan roda dakwah dengan cara-cara yang kreatif, menyenangkan, dan membumi, menjangkau semua kalangan tanpa kehilangan esensi ajaran Islam.