Dr. H. Abu Nasir M.Ag., Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan, menyampaikan pesan mendalam kepada para Kepala Sekolah SD Al Kautsar dan SMK Muhammadiyah 1 yang baru dikukuhkan hari ini. Dalam sambutannya, Dr. H. Abu Nasir menegaskan bahwa kepemimpinan pendidikan Muhammadiyah harus berfokus pada pengembangan potensi anak didik dan penguatan nilai-nilai keagamaan.
Mengembangkan Potensi Murid, Bukan Sekadar Mentransfer Ilmu

Dr. Abu Nasir menggarisbawahi tugas utama para kepala sekolah dan guru. “Tugas Bapak Ibu semua dengan dipimpin oleh kepala sekolah itu, tidak sekadar mentransfer ilmu, tapi mengeluarkan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik sekarang kita sebut murid dan mengembangkannya menjadi anak-anak yang benar-benar siap untuk hidup dengan menggunakan delapan aturan yang sedang dikembangkan oleh Pak Menteri Pendidikan Nasional kita, Pak Profesor Dokter Abdul Mu’ti,” tegasnya.
Manhaj Muhammadiyah: Tauhid Murni dan Ibadah yang Jernih
Lebih lanjut, Ketua PDM ini menekankan pentingnya menanamkan kualitas keagamaan, keberagaman sikap hidup, serta kualitas iman dan Islam yang sesuai dengan Manhaj Muhammadiyah. Beliau menjelaskan bahwa Muhammadiyah telah melampaui perdebatan tentang syirik, khurafat, dan takhayul.
“Ketauhidan Muhammadiyah adalah murni tulen, tidak ada syirik, tidak ada khurafat, tidak ada takhayul,” ujarnya. Ia mencontohkan, “Jangan sampai ada guru-guru Muhammadiyah yang punya keyakinan mata sering berkedip kedutan hanya karena merasa dirasani oleh orang lain. Jika ini yang punya keyakinan, Pak Jokowi pasti banyak berkedut terus matanya karena dirasani wong se-Indonesia. Nggak ada, itu habis, sudah selesai soal tauhid.”
Dalam konteks ibadah, Dr. Abu Nasir menekankan kesederhanaan dan efisiensi sesuai sunah Rasulullah. “Bagi Muhammadiyah, soal perbedaan fikih itu sudah urusan masing-masing. Yang mau Qunut silakan, yang tidak qunut silakan, yang 21 rakaat silakan, tidak 21 rakaat silakan. Yang penting bagaimana guru-guru dan anak-anak kita salat sesuai dengan sunah Rasulullah. Jangan sampai tidak salat,” pesannya. “Islam itu seperti itu, efektif, efisien. Kalau ada contohnya, ada sunahnya, hadisnya, contoh Nabi melakukan, kalau tidak, aku tidak. Itu yang kita terbuka kepada generasi Islam yang akan datang.”
Semangat Percepatan dan Apresiasi untuk Kemajuan Amal Usaha
Dr. Abu Nasir juga menyoroti berbagai kemajuan Muhammadiyah yang kini telah memiliki Bank Syariah, hingga sekolah yang berdiri di berbagai negara. “Bapak Ibu bisa melihat, di saat yang lain masih sibuk dengan syirik, khurafat, bid’ah, takhayul, masih bicara itu perdebatan itu, Muhammadiyah sudah berlari dengan sangat cepat,” ujarnya penuh semangat.
Beliau menutup sambutannya dengan memberikan pesan bahwa jabatan kepala sekolah adalah amanah untuk menjadikan sekolah-sekolah Muhammadiyah semakin bergengsi dan terus maju. Ia mengapresiasi upaya PDM yang sejak 2017 telah berhasil membangkitkan kembali sekolah-sekolah Muhammadiyah di Pasuruan, termasuk SMP Muhammadiyah yang kini memiliki 70 murid baru, dan SMK yang kembali meningkat jumlah siswanya. Khusus untuk SD Al Kautsar, Dr. Abu Nasir memuji keberhasilan dalam mempertahankan dan menjaga kepercayaan masyarakat hingga menjadi pilihan utama para pejabat dan aparat kepolisian.
“Jangan sampai ada sejarah, PDM dipimpin Abu Nasir, ada sekolah Muhammadiyah mati di Pasuruan,” serunya, mengakhiri sambutan dengan penuh motivasi dan harapan.
Benarkah SMP Muhammadiyah memiliki 70 siswa baru? Salah tulis mngkn..
Sambutan inspiratif