Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Pasuruan kembali menyelenggarakan Pertemuan Rutin Bulanan yang berlangsung pada Jumat, 5 Desember 2025 bertempat di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Pertemuan yang dimulai pukul 15.15 WIB ini dihadiri oleh seluruh unsur PDA dari berbagai majelis, sebagai bentuk komitmen menguatkan koordinasi, spiritualitas, serta konsolidasi organisasi.
Acara dibuka oleh Bu Khoiriyah, yang mengawali jalannya pertemuan dengan suasana penuh kekhidmatan. Pada sesi awal, dilaksanakan Thoharotul Qulub yang disampaikan oleh Bu Rif’ah Hasanah, dengan tadabbur Q.S. Al-Fath ayat 28, sebuah ayat yang menegaskan misi Rasulullah SAW untuk membawa petunjuk dan agama yang benar bagi umat manusia. Kajian ini menjadi pengingat penting akan perlunya membersihkan hati dalam berjuang di jalan dakwah dan pengabdian sosial.
Memasuki acara inti, tausiah disampaikan oleh Ibu Nurul Mawaridah dengan tema “Peran Nabi Muhammad SAW sebagai Pembawa Petunjuk”. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa Rasulullah bukan hanya membawa risalah, tetapi menghadirkan teladan akhlak, strategi dakwah penuh hikmah, serta prinsip kepemimpinan yang relevan sepanjang zaman. Tausiah ini memberikan penyegaran rohani sekaligus motivasi bagi seluruh anggota PDA agar terus meneladani manhaj Nabi dalam kerja-kerja organisasi maupun sosial kemasyarakatan.
Acara dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pengarahan Ketua PDA Kota Pasuruan, Bu Emilis S. Dalam kesempatan ini beliau menyoroti beberapa isu strategis organisasi, seperti perlunya penguatan pemahaman AD/ART, dinamika internal majelis, serta tantangan minimnya anggaran yang saat ini dimiliki PDA. Beliau mengajak seluruh anggota untuk semakin kreatif, kolaboratif, dan solid dalam menjalankan program, di tengah keterbatasan yang ada.
Selanjutnya, agenda Laporan Keuangan disampaikan oleh Bu Kholis M. Laporan ini memuat perkembangan pemasukan, pengeluaran, serta catatan keuangan lainnya yang menjadi dasar evaluasi dan perencanaan ke depan. Transparansi ini menjadi refleksi komitmen PDA dalam menegakkan prinsip akuntabilitas.
Pertemuan kali ini juga menjadi momen penting dengan diumumkannya terbentuknya Iswara, yang dipaparkan oleh Bu Mimi. Kehadiran Iswara memberikan semangat baru dalam membangun jaringan, program, dan sinergi antaranggota untuk memperkuat gerakan perempuan berkemajuan.
Pada sesi berikutnya, Bu Dewi Atika memimpin kegiatan Santunan Dhuafa, yaitu penyerahan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Program ini menjadi bukti nyata kepedulian sosial PDA di tengah masyarakat, sekaligus menguatkan peran ‘Aisyiyah sebagai organisasi pelayan umat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Arisan dan Infak PDA, sebagai wadah mempererat silaturahmi sekaligus memperkokoh komitmen filantropi internal organisasi. Pertemuan ditutup dengan pembacaan doa, memohon keberkahan atas seluruh rangkaian kegiatan.
Melalui pertemuan rutin ini, PDA Kota Pasuruan kembali meneguhkan langkah sebagai organisasi perempuan yang berfokus pada dakwah, sosial, pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat. Harapannya, koordinasi yang solid dan spiritualitas yang kuat akan terus menjadi modal utama dalam menggerakkan kerja-kerja keumatan yang berkelanjutan.












