PASURUAN, 11 Mei 2025 – Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) harus menjadi prioritas utama jika ingin memajukan Kota Pasuruan. Hal ini disampaikannya dalam sebuah acara Silaturahim Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Wilayah Balappan di Gedung Gradika Bhakti Praja, di mana ia menekankan pentingnya peran guru di era teknologi digital.
“Guru tidak bisa digantikan oleh Artificial Intelligence (AI). AI tidak memiliki perasaan dan tidak memiliki nilai religi. Semua tergantung pada algoritma, sedangkan manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi dengan kesempurnaan yang tidak dimiliki mesin,” tegas Muhadjir.
Ia menjelaskan, di era digital yang berbasis Big Data dan Cloud, Indonesia justru menunjukkan kemajuan signifikan. Meskipun masih dihadapkan pada masalah korupsi dan kekerasan, Indonesia berhasil menjadi salah satu negara paling bahagia di dunia. “Ini karena bangsa kita mampu menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Berbeda dengan Jepang yang maju secara ekonomi, tetapi tingkat kebahagiaannya masih rendah,” ujarnya.

Muhadjir menegaskan bahwa untuk memajukan Indonesia, diperlukan sinergi antara ulama dan cendekiawan muslim. “Kita harus unggul di dunia maupun di akhirat. Pendidikan harus menjadi fondasi utama, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh KH Ahmad Dahlan,” katanya.
Ia mengapresiasi strategi KH Ahmad Dahlan yang tidak melawan penjajah Belanda secara konfrontatif, melainkan melalui pendidikan. “Kiyai Dahlan bahkan tidak menolak bantuan Belanda untuk mendirikan sekolah partikelir. Ini bukti bahwa kecerdasan strategis lebih penting daripada emosi,” ucap Muhadjir.
Selain fokus pada pendidikan, Muhammadiyah juga menginisiasi pengembangan sektor kesehatan dan ekonomi. Salah satu langkah terbaru adalah rencana pembangunan jaringan ritel bernama Mentari Mart. “Fokus ke depan adalah membangun gerai dan logistik jangka panjang serta mendukung UMKM binaan Muhammadiyah,” jelasnya.
Muhadjir juga mengingatkan pentingnya menjaga akhlak mulia (akhlaqul karimah) sebagai identitas Muhammadiyah. “Kita ingin Muhammadiyah tidak hanya dikenal sebagai ormas besar, tetapi juga yang paling konsisten menjaga moral dan nilai-nilai agama,” tegasnya.
Ia menutup dengan pesan bahwa agama telah menjadi pondasi kuat bagi Indonesia sejak era founding father. “Inilah yang membuat bangsa ini tetap bertahan. Mari terus bersinergi membangun SDM unggul demi kemajuan Pasuruan dan Indonesia,” pungkasnya.
Dengan komitmen kuat pada pendidikan dan pembangunan manusia, harapan untuk mewujudkan Pasuruan sebagai kota maju semakin nyata