• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Kabar

Media Daerah Muhammadiyah Krisis SDM, Tapi Agus Wahyudi Bocorkan Jurus Rahasia Atasi Krisis Digital

Marjoko oleh Marjoko
43 detik yang lalu
in Kabar
0
foto: firnas/pasmu.id

foto: firnas/pasmu.id

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Surabaya, 11 Oktober 2025 – Sebuah pernyataan mengejutkan datang dari Agus Wahyudi, Pemimpin Redaksi PWMU.co, dalam Pelatihan Manajemen Reputasi Digital yang digelar Sabtu (11/10/2025). Ia mengungkap kenyataan pahit bahwa media-media Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat daerah sedang menghadapi krisis reputasi digital yang serius. “Realitanya, media kita di daerah banyak yang dikelola satu orang saja. Dia itu guru ngaji, penulis tafsir, pencari berita, penulis, sekaligus editor. Bagaimana bisa konsisten?” ujarnya, disambut tawa getir para peserta pelatihan.

Menurut Agus, masalah terbesar bukan pada teknologi, melainkan pada sumber daya manusia (SDM). Banyak media daerah yang kesulitan memproduksi berita secara rutin. “Ada media yang hanya menulis sepuluh berita dalam dua bulan,” katanya. Kondisi ini menciptakan kesenjangan besar antara media Muhammadiyah dengan kompetitornya. Sebagai perbandingan, Kompasiana, platform jurnalisme warga, mampu menelurkan hingga seribu konten per hari. Bagi Agus, kesenjangan ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan kemampuan mengelola reputasi digital yang masih tertinggal jauh.

Untuk mengubah keadaan itu, Agus memperkenalkan kerangka kerja PESO, singkatan dari Paid, Earned, Shared, dan Owned Media. Paid Media berarti promosi berbayar di platform eksternal, Earned Media mencakup liputan gratis dari pihak lain, Shared Media adalah pembagian konten secara sukarela oleh masyarakat, dan Owned Media mencakup kanal resmi milik lembaga seperti website dan akun media sosial. “Filosofinya sederhana: Konten adalah King, Media Sosial adalah Pong. Konten harus menginspirasi dan menyentuh hati, agar orang rela membagikannya tanpa disuruh,” tegasnya.

Untuk mengatasi krisis SDM, Agus menawarkan solusi cepat: menerapkan model User Generated Content (UGC) atau jurnalisme warga. Dengan model ini, anggota Muhammadiyah di seluruh daerah dapat langsung menulis dan mempublikasikan artikel mereka di website masing-masing. “Prosesnya bisa kurang dari 15 menit, tanpa perlu antre di meja editor,” jelasnya. Model seperti ini telah sukses diterapkan oleh platform besar seperti Kompasiana dan Kumparan. Selain mempercepat produksi, UGC juga memberi kontrol penuh kepada penulis untuk memperbaiki dan memperbarui tulisannya kapan saja. Keuntungan lainnya adalah peningkatan lalu lintas digital (traffic), karena setiap tulisan bisa disertai tautan balik (backlink) menuju website resmi daerah.

Related Post

foto: firnas/pasmu.id

Viral Bukan Tujuan, Tapi Ladang Pahala: Pesan Mengejutkan Wakil Ketua Muhammadiyah Jatim Soal “Infak Informasi” dan Hoaks di Medsos

11 Oktober 2025
foto: firnas/pasmu.id

Minim Kesadaran Digital, Jamroji Desak PDM Lakukan Audit Reputasi Online

11 Oktober 2025

Aisyiyah Kota Pasuruan Serukan Perlindungan Anak di Era Digital pada Podcast Radio Ramapati

2 Agustus 2025

Jogja sebagai Ruang Sastra Digital: Kolaborasi Antarnegara dalam Arsip Terbuka

14 Juli 2025

Agus juga menyoroti pentingnya mengubah sudut pandang berita agar lebih inspiratif. Menurutnya, media daerah harus berhenti menulis berita yang hanya menjawab “apa yang terjadi” dan mulai berfokus pada “apa yang menginspirasi.” “Daerah itu penuh kisah tokoh Muhammadiyah yang luar biasa, tapi kita anggap biasa. Padahal itu bisa jadi bahan konten yang viral dan bernilai,” ujarnya. Ia memberi contoh bagaimana sebuah berita bisa diubah menjadi lebih humanis: berita tentang kekalahan timnas misalnya, bisa diangkat dari sisi dua mahasiswa Muhammadiyah yang tampil di tim nasional. Atau, berita bantuan bencana bisa diubah menjadi kisah heroik “LazisMU Gerak Cepat, Salurkan 1.000 Kabel Logistik untuk Korban Erupsi.”

Dalam hal teknik penulisan, Agus menekankan dua hal penting: judul menggoda dan struktur piramida terbalik. Judul harus menarik, bukan sekadar menyebut nama kegiatan. “Hindari judul seperti ‘Kajian BBM’. Gunakan kata kuat, angka, atau emosi, misalnya ‘3 Langkah Jadi Penulis Digital Muhammadiyah yang Viral’,” sarannya. Sementara itu, struktur piramida terbalik berarti menempatkan informasi paling penting di paragraf pertama, lalu diikuti rincian, dan terakhir latar belakang. “Pembaca online itu tidak sabar. Tarik mereka dalam tiga detik pertama,” tambahnya.

Menutup paparannya, Agus menyerukan agar PWM Jatim dan seluruh PDM/PCM segera memulai inisiatif digital secara mandiri. Dengan dukungan pimpinan wilayah dan semangat gotong royong, strategi UGC diyakini mampu mengubah krisis menjadi peluang emas. “Kalau setiap daerah bisa menulis satu kisah inspiratif per hari, reputasi digital Persyarikatan akan terangkat tanpa perlu dana besar,” ujarnya optimistis. Kini, bola ada di tangan para pegiat media daerah. Apakah mereka siap menjadi bagian dari revolusi jurnalisme warga Muhammadiyah?

Editor: Marjoko

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: Digitalinspirasisdm
ShareTweetShare
Marjoko

Marjoko

Seorang pecinta tulisan, pengulik desain grafis, and Good Daddy in every universe.

Related Posts

foto: firnas/pasmu.id
Kabar

Viral Bukan Tujuan, Tapi Ladang Pahala: Pesan Mengejutkan Wakil Ketua Muhammadiyah Jatim Soal “Infak Informasi” dan Hoaks di Medsos

oleh Firnas Muttaqin
11 Oktober 2025
foto: firnas/pasmu.id
Kabar

Minim Kesadaran Digital, Jamroji Desak PDM Lakukan Audit Reputasi Online

oleh Firnas Muttaqin
11 Oktober 2025
Kabar

Aisyiyah Kota Pasuruan Serukan Perlindungan Anak di Era Digital pada Podcast Radio Ramapati

oleh Royce Diana Sari
2 Agustus 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

LAZISMU Jadi Saksi Cinta Sejati: Pria Ini Menikah dari Atas Ranjang Rumah Sakit

9 Oktober 2025
foto: istimewa/pasmu.id

Selat Bali Kembalikan Jenazah M. Syakur! Kepulangan Penuh Haru Dibantu LAZISMU

9 Oktober 2025

Jadi Salah Satu Investor, Muhammadiyah Kota Pasuruan Hadiri Launching Toko BASMALAH Cabang Baru

8 Oktober 2025
foto: shutterstock

Runtuhnya Masjid Pondok Pesantren Al Khoziny: Tragedi yang Mengingatkan Kita pada Hal-Hal yang Terlupakan

4 Oktober 2025
foto: firnas/pasmu.id

Media Daerah Muhammadiyah Krisis SDM, Tapi Agus Wahyudi Bocorkan Jurus Rahasia Atasi Krisis Digital

11 Oktober 2025
foto: firnas/pasmu.id

Viral Bukan Tujuan, Tapi Ladang Pahala: Pesan Mengejutkan Wakil Ketua Muhammadiyah Jatim Soal “Infak Informasi” dan Hoaks di Medsos

11 Oktober 2025
foto: firnas/pasmu.id

Muhammadiyah Darurat Digital! Jamroji Ungkap Krisis Hoaks Internal dan Desak Revolusi Media Dakwah

11 Oktober 2025
foto: firnas/pasmu.id

Minim Kesadaran Digital, Jamroji Desak PDM Lakukan Audit Reputasi Online

11 Oktober 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan