Hari ini, tim Pasmu.id berkesempatan bersilaturahmi ke kediaman Drs. Nur Yasin setelah beliau kembali dari menunaikan ibadah haji. Suasana pertemuan yang hangat dan penuh makna berlangsung kurang lebih selama dua jam, dipenuhi dengan cerita, tawa, dan pelajaran berharga dari perjalanan spiritual beliau ke Tanah Suci.
Menariknya, di sela-sela waktu selama menunaikan haji, Drs. Nur Yasin tetap aktif menulis dan membagikan refleksi spiritualnya melalui media Pasmu.id. Tulisan-tulisan tersebut kini telah dibukukan dalam karya terbarunya yang berjudul “Catatan Haji, Catatan Hati” sebuah kumpulan kisah penuh hikmah, keunikan, dan renungan mendalam.
Dalam perbincangan silaturahmi, beliau secara tidak langsung membedah isi bukunya. Salah satu tulisan yang banyak menyita perhatian adalah berjudul “Goa Tsur, Bikin Logika Luntur”. Dalam narasi ini, beliau mengisahkan kembali momen genting saat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA bersembunyi di Goa Tsur dari kejaran kaum Quraisy. Kisah tentang kecerdikan Asma binti Abu Bakar yang mengantarkan makanan pun menjadi bagian inspiratif yang penuh perjuangan.
Tak kalah menarik, dalam tulisan lainnya, Drs. Nur Yasin juga menceritakan perjuangannya mendaki Jabal Nur untuk mencapai Goa Hira. Perjalanan malam yang melelahkan itu ia lakukan dengan penuh niat, hingga akhirnya tiba di tempat kecil yang hanya cukup untuk satu orang shalat. Bagi beliau, Jabal Nur bukan sekadar bukit batu, tetapi saksi bisu awal perjalanan kenabian Rasulullah SAW. Mendaki bukit itu bukan semata untuk melihat, melainkan untuk merasakan sebuah refleksi spiritual yang menggetarkan hati.
Silaturahmi ini bukan hanya menyambung tali ukhuwah, tapi juga menyegarkan jiwa kami melalui kisah-kisah yang disampaikan. Terima kasih, Drs. Nur Yasin, atas waktu, ilmu, dan inspirasi yang dibagikan kepada tim Pasmu.id. Semoga “Catatan Haji, Catatan Hati” dapat menjadi lentera bagi para pembaca yang merindukan haji, maupun yang ingin meneladani makna spiritual dalam setiap langkah hidup. Yang sungguh menginspirasi adalah semangat literasi Bapak Drs. Nur Yasin yang tak pernah padam, bahkan di tengah kesibukan dan keletihan menjalani rangkaian ibadah haji yang sangat melelahkan. Di sela-sela waktu yang sangat terbatas, di tengah kerinduan akan Tanah Suci yang mendalam, beliau masih menyempatkan diri untuk mencatat, merefleksikan, dan membagikan setiap getaran hati serta pelajaran spiritual yang beliau petik langsung dari setiap tapak kaki yang dilangkahkan. Kesibukan sebagai jamaah haji tidak menyurutkan tekad beliau untuk mengabadikan momen-momen berharga tersebut menjadi tulisan yang mengalir jernih bagi pembaca Pasmu.id.
Semoga keteladanan beliau dalam merajut ibadah fisik dengan ibadah literasi ini menghidupkan pena di tengah ritual haji, bisa menyalakan semangat serupa di hati banyak orang. Semoga karya “Catatan Haji, Catatan Hati” yang lahir dari kesungguhan itu tak hanya menjadi kenangan indah, tetapi juga menjadi lentera ilmu yang terus menyinari, menggerakkan lebih banyak hati untuk mencatat dan merenungi perjalanan spiritual masing-masing, serta menginspirasi lahirnya karya-karya tulus penuh hikmah lainnya.Alhamdulillah, semua tamu yang berkunjung ke beliau mendapat buku tersebut satu per satu sebuah souvenir yang sangat unik, yang hanya bisa didapat setelah bersilaturahmi ke Drs, Nur Yasin.