Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Pasuruan kembali menunjukkan kiprahnya dalam bidang sosial dan pendidikan dengan meluncurkan program khusus bertajuk “Peduli Guru Muhammadiyah Kota Pasuruan.” Program ini secara khusus ditujukan untuk mendukung 195 guru dan karyawan yang mengabdikan diri di lingkungan pendidikan Muhammadiyah Kota Pasuruan.
Berbeda dengan program filantropi reguler yang biasanya sudah masuk dalam agenda tahunan, inisiatif ini merupakan langkah “isidentil” yang muncul atas mandat dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Artinya, program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak sekaligus memberi perhatian lebih pada kesejahteraan para pendidik.
Staf Lazismu Kota Pasuruan, Iqbal, menegaskan bahwa program ini bukan bagian dari kalender tahunan lembaganya. “Ini bukan agenda tahunan Lazismu Kota Pasuruan. Program ini murni lahir dari kolaborasi Dikdasmen dan Lazismu,” ujarnya saat diwawancarai Pasmu, Jumat (5/9/2025). Ia menjelaskan, Lazismu berperan penting dalam tiga aspek sekaligus, yakni sebagai pengelola dana, penghimpun donasi, serta distributor bantuan. Dengan demikian, setiap dukungan dari masyarakat dipastikan sampai kepada pihak yang membutuhkan secara tepat dan terjadwal.
Program “Peduli Guru Muhammadiyah” berfokus pada aspek kesejahteraan. Para penerima manfaat terdiri dari guru dan karyawan sekolah Muhammadiyah, mulai dari tenaga pengajar hingga staf pendukung yang bekerja menjaga kelancaran operasional pendidikan. Melalui program ini, Lazismu berharap mereka mendapatkan tambahan motivasi sekaligus apresiasi nyata atas pengabdian yang telah dijalankan. Bantuan yang disalurkan dilakukan secara teratur, yaitu setiap satu bulan sekali. Sejak pertama kali digulirkan pada Agustus lalu, distribusi bantuan berjalan lancar dan dirasakan manfaatnya. Jumlah penerima manfaat tahun ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu, dari 190 orang menjadi 195 orang.
Sebagai lembaga filantropi, Lazismu Kota Pasuruan membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi publik untuk turut berkontribusi. Sistem penghimpunan dana dilakukan secara kolektif, sehingga siapa pun bisa terlibat dalam upaya mendukung kesejahteraan guru. Iqbal mencatat bahwa progres pengumpulan dana hingga saat ini cukup positif. “Bulan kemarin saja sudah terkumpul sekitar Rp 15.000.000,” ungkapnya. Jumlah tersebut tentu menjadi capaian yang menggembirakan dan menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap dunia pendidikan.
Lazismu optimistis bahwa dengan dukungan masyarakat luas, dana yang terkumpul akan terus meningkat. Hal ini akan memperbesar manfaat yang bisa disalurkan kepada guru dan karyawan Muhammadiyah di Kota Pasuruan. Bagi Lazismu, membantu guru bukan sekadar memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek, tetapi juga merupakan upaya strategis dalam menjaga keberlangsungan dan kualitas pendidikan. Guru yang sejahtera akan lebih fokus mendidik, sehingga generasi yang lahir dari sekolah-sekolah Muhammadiyah diharapkan semakin unggul.
Melihat antusiasme yang terus tumbuh, Lazismu Kota Pasuruan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program ini. Donasi dapat disalurkan melalui rekening resmi Lazismu yang disediakan dan lembaga ini berkomitmen untuk menjaga transparansi penuh, baik dalam penghimpunan maupun penyaluran. “Guru adalah pilar penting dalam mencetak generasi. Dengan membantu mereka, kita berarti ikut menjaga kualitas pendidikan Muhammadiyah di Kota Pasuruan,” tegas Iqbal.
Program “Peduli Guru Muhammadiyah Kota Pasuruan” menjadi bukti bahwa kolaborasi antara PDM, Dikdasmen, Lazismu, dan masyarakat dapat menghadirkan langkah nyata yang berdampak langsung. Lebih dari sekadar bantuan finansial, program ini merupakan penghargaan tulus atas dedikasi guru dan karyawan yang telah lama berjuang mencerdaskan bangsa.