Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Pasuruan kembali menggelar kegiatan Kajian Ukhuwah Rutin Milenial ‘Aisyiyah (KURMA) edisi spesial bulan Agustus 2025. Kajian ini berlangsung pada Senin malam (25/8/2025) pukul 19.00–20.00 WIB secara daring melalui platform Google Meet, dengan mengangkat tema yang sangat relevan bagi generasi muda, yaitu “Self-Healing ala Islam.”
Kegiatan yang dipandu secara sederhana dan interaktif ini dihadiri oleh 10 peserta milenial, yang antusias mengikuti jalannya kajian. Narasumber utama kajian adalah Hj. Indria Mawaddah, S.Ag, anggota Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Kota Pasuruan. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman tentang self-healing yang bukan hanya tren psikologi modern, melainkan sudah lama diajarkan dalam ajaran Islam melalui dzikir, doa, dan mendekatkan diri kepada Allah.
“Adakalanya kita ataupun generasi muda sering merasa stres dengan tuntutan sekolah, pekerjaan, atau kehidupan sosial. Islam sebenarnya sudah menyiapkan jalan self-healing yang menenangkan hati, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, menjaga shalat, dan berbuat baik kepada sesama,” tutur Indria. Ia juga menambahkan bahwa self-healing dalam Islam tidak hanya fokus pada penyembuhan diri secara emosional, tetapi juga membangun kekuatan spiritual. “Ketika hati dekat dengan Allah, maka segala beban terasa ringan. Inilah bentuk healing yang sejati,” tambahnya.
Selain materi utama, kajian ini juga memberikan ruang interaktif berupa sesi tanya jawab. Para peserta terlihat aktif menyampaikan pengalaman pribadi terkait kesehatan mental dan mencari solusi islami.
Kegiatan KURMA ini menjadi salah satu program rutin Majelis Pembinaan Kader PDA Kota Pasuruan untuk mendekatkan dakwah ‘Aisyiyah kepada generasi milenial. Dengan kemasan daring dan tema-tema kekinian, harapannya semakin banyak anak muda yang tertarik untuk belajar Islam dengan cara yang menyenangkan namun tetap mendalam.
Nurul Mawaridah, Ketua Majelis Pembinaan Kader PDA Kota Pasuran menyampaikan bahwa meski jumlah peserta kali ini hanya 10 orang, kegiatan tetap berjalan khidmat dan hangat. “Kami percaya jumlah bukan ukuran. Yang terpenting adalah kebermanfaatan ilmu yang bisa dirasakan peserta dan nantinya mereka tularkan kepada teman-teman lain,” ungkapnya.
Di akhir kajian, Hj. Indria Mawaddah berpesan agar para milenial tidak ragu mencari pertolongan melalui doa dan dzikir dan jadikan ibadah harian sebagai healing alami, insyaAllah jiwa lebih tenang,” pesannya.
Melalui KURMA edisi Agustus ini, ‘Aisyiyah Kota Pasuruan berharap dapat terus menghadirkan ruang dakwah yang ramah, inspiratif, dan relevan dengan tantangan generasi muda. Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan ajakan untuk menyemarakkan kajian KURMA edisi berikutnya.