Malang, 1 November 2025. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pasuruan memberikan penghargaan khusus kepada sembilan tokoh ulama dan penggerak umat yang dinilai telah menunjukkan pengabdian, keikhlasan, dan ketekunan luar biasa dalam mendukung peran serta fungsi MUI selama beberapa periode terakhir.
Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah H. Djainuri Alief (Allahummaghfirlahu) mantan Ketua PDM Kota Pasuruan, yang dikenal sebagai sosok alim dan istiqamah dalam mengabdikan diri sebagai Khaadimul Ummah dan Shadiiqul Hukumah. Selain beliau, penghargaan serupa juga diberikan kepada Hj. Mudjiati (almarhumah), mantan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Pasuruan periode 2015–2020, serta tujuh tokoh ulama lainnya dari berbagai kalangan.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, S.T.P., M.Si, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam pembukaan Musyawarah Daerah (MUSYDA) ke-6 MUI Kota Pasuruan periode 2025–2030 yang berlangsung pada Sabtu–Minggu, 1–2 November 2025, di Hotel Savana, Malang.
Dalam kesempatan tersebut, MUI Kota Pasuruan menegaskan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi para tokoh yang selama ini berperan aktif mengawal dan mengoptimalkan peran MUI sebagai lembaga yang menjembatani umat dan pemerintah. Para penerima penghargaan adalah sosok-sosok yang ikhlas, tekun, dan istiqamah dalam mengemban amanah umat serta membantu pemerintah dalam menjaga harmoni dan kemaslahatan bersama.
Pengurus MUI Kota Pasuruan juga menyampaikan doa agar segala amal jariyah berupa ilmu, tenaga, dan pikiran yang telah dicurahkan oleh para tokoh tersebut diterima sebagai amal saleh di sisi Allah SWT. “Semoga Allah SWT memberikan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya atas segala pengabdian mereka,” imbuhnya.
Acara pembukaan Musyda turut dihadiri oleh berbagai pejabat penting, antara lain Wakil Wali Kota Pasuruan, Ketua DPRD Kota Pasuruan, Kapolres, Danramil, Kepala Kemenag Kota Pasuruan, Ketua DP MUI, Wakil Sekretaris MUI Jawa Timur, Bendahara MUI Jawa Timur, serta Ketua MUI Kabupaten Pasuruan.
Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris MUI Jawa Timur, Dr. H. M. Hasan Ubaifillah, SH., M.Si, menegaskan pentingnya peran sinergis antara ulama dan umara. “Ada dua kelompok yang dapat membuat manusia menjadi baik atau rusak, yaitu ulama dan umara. Jika keduanya bersinergi dengan baik, maka masyarakat akan sejahtera dan terarah,” ujarnya penuh makna.
Sementara itu, Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar MUI Kota Pasuruan dapat terus mengoptimalkan potensi internalnya serta memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah. “MUI diharapkan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk berperan aktif dalam pembangunan dan kemajuan Kota Pasuruan,” ungkapnya.
Beliau juga menekankan bahwa Jawa Timur merupakan barometer nasional dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam konteks itu, peran MUI menjadi sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial melalui empat pilar utama, yakni ilmunya para ulama, keadilan umara, kedermawanan orang kaya, dan doa para fakir miskin.
Dengan terselenggaranya Musyda ke-6 ini, diharapkan MUI Kota Pasuruan semakin mampu memperkuat perannya sebagai pengemban amanah umat, mitra strategis pemerintah, dan pelopor dalam menjaga moralitas serta keharmonisan masyarakat menuju Pasuruan yang lebih religius, damai, dan maju.
Editor: Marjoko













