Pada Rabu, 30 Juli 2025, di Radio Ramapati milik pemerintah Kota Pasuruan, hadir Emilis Setyawati, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah, dalam rangka “Hari Anak Nasional 2025.” Kontribusi Pimpinan Daerah Aisyiyah untuk Kota Pasuruan diwujudkan melalui berbagai program dan kegiatan yang tersegmentasi. Kali ini, fokusnya adalah pada era digitalisasi.
Kehadiran teknologi digital tidak dapat dihindari dan telah merambah ke semua aspek interaksi sosial, informasi, serta pemfasilitasan dalam masyarakat, keluarga, pendidikan, dan lingkungan profesional. Kemajuan dalam teknologi dan informasi berjalan seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya.
Perkembangan internet dan digitalisasi berjalan dengan sangat cepat. Berbagai kemudahan kini tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia berkat kemajuan media digital dan sosial. Oleh karena itu, setiap orang diharapkan untuk tetap mengikuti perkembangan ini agar tidak tertinggal dalam arus informasi dan globalisasi. Namun, kita juga perlu bersikap selektif agar bisa menyaring pengaruh-pengaruh yang ada.
Dalam menyambut Hari Anak Nasional, Pimpinan Daerah Aisyiyah secara khusus menyatakan jihad melalui sebuah podcast Radio Ramapti Kota Pasuruan. Sebenarnya, anak-anak saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam era digital ini. Apa yang sangat dibutuhkan adalah adanya perlindungan bagi mereka. Perlindungan anak di tengah perkembangan digital merupakan langkah penting untuk melindungi mereka dari dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh internet dan teknologi digital.
“Ada 3 hal yang harus kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita, yaitu memberikan pedoman bagaimana menggunakan gadget yang seharusnya dan sesuai kebutuhannya, ada komitmen antara orang tua dan anak tentang penggunaan gadget dan pemanfaatan internet, dan yang ketiga adalah ada ruang komunikasi saat berselancar di media internet dan media social,” ujar Emilis dalam sesi podcast pagi itu.
“Tak kalah penting peran orang tua, pemerintah dan lingkungan agar anak tidak terpuruk dan terjerumus dalam selancar yang salah saat penggunaan digitalisasi. Salah satu misal, contoh atau teladan yang baik harus diberikan oleh orang tua dan keluarga, regulasi yang tegas juga harus diciptakan oleh pemerintah agar anak anak terlindungi,” tambahnya.
Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang berdiri dan berkiprah sejak tahun 1917 berkomitmen untuk senantiasa mencintai dan mendidik anak sebagai generasi umat dan bangsa. Aisyiyah melalui program GACA (Gerakan Aisyiyah Cinta Anak) yang dirilis oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah tahun 2017 merupakan wujud kepedulian terhadap anak sebagai upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap anak, baik di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat sekitar.