Dalam rangka menyambut Idul Adha dan untuk memperkuat inisiatif dakwah melalui program sedekah daging, LazisMu Kota Pasuruan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pasuruan, PDM Kota Pasuruan, Aisyiyah Kota Pasuruan, dan Sinergi Indonesia menyelenggarakan sebuah workshop bertajuk Cooking Demo Produk RendangMu pada Rabu, 28 Mei 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Ahmad Dahlan, di mana berbagai elemen masyarakat dan tokoh terkemuka dari Pasuruan berkumpul. Di antara para undangan, hadir Ibu Wali Kota Pasuruan, Suryani Firdaus, Ketua Kadin Kota Pasuruan, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Zainul Muslimin. Selain itu, juga terlihat Penasihat Sinergi Indonesia, Zubaidi, bersama sejumlah anggota Aisyiyah dan pelaku usaha mikro, kecil, serta menengah (UMKM).
Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan produk RendangMu sebagai alternatif pengolahan daging kurban kepada dinas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan. Workshop ini juga berfungsi sebagai sarana sosialisasi mengenai program sedekah daging serta pengenalan cara-cara yang lebih inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan daging kurban.
Acara demo memasak dipandu oleh Chef Arya dari Sidoarjo, yang menghadirkan menu istimewa berupa Sushi Roll Beef, sebuah kombinasi antara masakan Jepang dan cita rasa lokal. Yang menarik, Ibu Walikota Pasuruan, Suryani Firdaus, ikut berpartisipasi dalam sesi memasak tersebut. Aksinya di dapur berhasil mencuri perhatian para peserta dan tamu undangan.


Dalam sambutannya, Ibu Suryani Firdaus menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Program ini bagus sekali. Selain ada semangat untuk berkurban dengan sedekah daging, ternyata bisa belajar masak juga ya. Saya sering makan RendangMu ini di rumah karena rasanya enak, bisa langsung diangetin atau ditambah bahan-bahan rumahan. Maka boleh dong Aisyiyah atau Muhammadiyah merubahnya menjadi produk komersial, apalagi Muhammadiyah akan punya Mentari Mart,” ujarnya dengan semangat.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Pasuruan memberikan testimoni usai mencicipi hasil masakan Ibu Suryani. “Dagingnya rasanya uueenak,” katanya singkat namun penuh makna, disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Acara ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal untuk memperkuat kerjasama antara komunitas, lembaga keagamaan, dan pemerintah dalam mempromosikan produk olahan daging lokal yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi, sekaligus mengangkat semangat berkurban dengan sentuhan inovasi dan penyebaran nilai-nilai dakwah.