Wali Kota Pasuruan, bersama berbagai elemen masyarakat, termasuk Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Pasuruan dan personel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), mengajak seluruh lapisan warga untuk menjaga kondusivitas kota. Ajakan ini digaungkan dalam acara Sarasehan Kebangsaan yang diselenggarakan pada Ahad malam (7/9/2025). di halaman Gedung Harmonie Kota Pasuruan. Acara ini mengusung tema “Jogo Kota Pasuruan Aman”, sebuah momentum penting untuk memperkuat persatuan dan menolak segala bentuk provokasi.
Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan bahwa keamanan dan ketertiban adalah fondasi utama bagi kemajuan kota. “Kota Pasuruan adalah rumah kita bersama. Menjaga keamanan dan kondusivitas bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab kita semua sebagai warga,” ujarnya. Ia juga menyoroti bahaya hoaks dan ujaran kebencian di era digital, mengajak warga untuk menggunakan media sosial secara bijak untuk menyebarkan pesan damai.
Senada dengan ajakan Wali Kota, Ketua Umum PDPM Kota Pasuruan, Irfan Efendi, juga menyerukan pendekatan yang lebih mengedepankan dialog dan perdamaian. Sikap resmi ini tertuang dalam surat pernyataan nomor 4.3/009/1447 yang bertanggal 30 Agustus 2025, yang diterbitkan saat terjadi huru hara besar. Dalam pernyataan tersebut, PDPM mengajak semua pihak untuk mengedepankan musyawarah dan membangun Kota Pasuruan melalui cara-cara yang konstruktif.
“Kami mengedepankan pendekatan non-kekerasan sebagai wujud dari sikap kepedulian untuk masyarakat. Kami berharap setiap persoalan dapat diselesaikan melalui dialog yang damai, sebab kekerasan tidak pernah menjadi solusi,” bunyi salah satu poin pernyataan sikap tersebut.
Sementara itu, Komandan Kokam Markas Daerah Kota Pasuruan, Ade Darmawan, jauh-jauh hari telah menginstruksikan seluruh personelnya untuk merapatkan barisan. Melalui video yang diunggah di kanal media sosialnya, Ade Darmawan menekankan pentingnya kesiapsiagaan. “Saya minta seluruh personel meningkatkan kesiapsiagaan dan tetap dalam 1 barisan. Cegah provokasi dan ciptakan rasa aman,” tegasnya.
Instruksi ini sejalan dengan komitmen Kokam untuk mengawal dan memastikan agenda “Jogo Kota Pasuruan Aman” berjalan lancar. “Kita harus mengawal dan terus siaga. Bukan berarti sekarang sudah longgar, justru inilah harus sigap,” tambah Ade Darmawan.
Acara Sarasehan Kebangsaan ditutup dengan pembacaan Deklarasi “Jogo Kota Pasuruan” yang dipandu langsung oleh Wali Kota. Deklarasi tersebut memuat tiga poin komitmen: bersatu dalam keberagaman, menolak diskriminasi dan kekerasan, serta bekerja sama membangun Kota Pasuruan.
Dengan sinergi antara pemerintah, TNI, Polri, dan berbagai elemen masyarakat, termasuk PDPM dan Kokam, diharapkan Kota Pasuruan akan terus menjadi kota yang aman, damai, dan harmonis.