Pembukaan kegiatan Job Training Administration & Pelatihan Persidangan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Bugul Kidul Kota Pasuruan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Kegiatan ini dibuka secara resmi dengan sambutan dari Ayahanda PCM Bugul Kidul, yang menyampaikan pesan inspiratif bagi seluruh kader IPM yang hadir.
Dalam sambutannya, beliau menekankan dua poin penting yang menjadi bekal berharga bagi para pelajar Muhammadiyah, yakni tentang ber-Muhammadiyah dan tentang diri sendiri sebagai pelajar dan kader organisasi.
Tentang Ber-Muhammadiyah: Meniti Jalan Perjuangan dengan Kesungguhan
Beliau mengingatkan bahwa jalan kaderisasi Muhammadiyah bukan hanya berhenti di IPM. “Perjalanan kaderisasi berlanjut ke IMM, Pemuda Muhammadiyah, hingga Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Maka jika kita benar-benar ber-Muhammadiyah, banyak kebaikan yang akan kita dapatkan,” ujarnya.
Salah satu manfaat nyata yang beliau sampaikan adalah channel beasiswa kader Muhammadiyah. Bagi kader aktif yang konsisten dan menunjukkan kontribusi di organisasi, terbuka peluang mendapatkan beasiswa kader untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Bahkan, hanya dengan surat rekomendasi resmi dari Muhammadiyah, seorang kader bisa mendapatkan keringanan biaya studi.
Namun, beliau menegaskan bahwa semangat aktif di IPM bukan semata-mata untuk mengejar beasiswa, melainkan sebagai bentuk keikhlasan dan komitmen dalam berjuang di jalan dakwah. “Semua kembali kepada antusiasme dan keseriusan kita dalam memaknai peran kader Muhammadiyah, yang dimulai sejak dari IPM ini,” pesannya tegas.
Tentang Diri Sendiri: Menjadi Kader yang Bermakna, Bukan Sekadar Ikut-Ikutan
Lebih lanjut, beliau menyampaikan pentingnya menjadi kader yang memahami makna keberadaannya di IPM, bukan sekadar ikut-ikutan. “Kita harus sadar bahwa keberadaan kalian di IPM adalah untuk menuntut ilmu dan memberikan manfaat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengaitkan aktivitas kader IPM dengan tiga amal jariyah yang tidak terputus meski seseorang telah wafat, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:
1. Doa anak yang sholeh dan sholehah — Kader IPM yang mengikuti kegiatan positif dan bermanfaat akan menghadirkan pahala yang mengalir bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kedua orang tuanya.
2. Ilmu yang bermanfaat — Menuntut ilmu, mengamalkannya, dan menyebarkannya adalah bentuk amal jariyah yang sangat relevan dengan status pelajar.
3. Sedekah jariyah/harta yang digunakan di jalan Allah — Meski amalan ini belum menjadi ranah utama bagi pelajar, dua amalan sebelumnya sudah cukup menjadi bekal mulia bagi kader IPM.
“Kalian bisa membanggakan orang tua bukan hanya dengan prestasi akademik, tetapi juga lewat dua amalan ini. Mungkin tidak terasa sekarang, tapi di akhirat nanti, insyaAllah akan sangat berarti,” ujar beliau menutup sambutannya.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh puluhan kader delegasi ranting IPM di Kota Pasuruan dengan harapan meningkatkan kapasitas administrasi dan pemahaman persidangan sebagai bagian dari regenerasi kepemimpinan yang matang.
Penulis : PC IPM Bugul Kidul