Pasuruan, 28 November 2025 – Penutupan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pasuruan, diwarnai dengan pesan mendalam tentang makna integritas dan kepemimpinan yang diamanahkan oleh Ketua, Abu Nasir.
Dalam sambutannya, Abu Nasir menekankan bahwa integritas bukanlah hal yang mudah dijalani. “Berintegritas itu tidak mudah. Menjadi orang yang memiliki integritas harus mendaki dan melewati jalan yang terjal, karena banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat mengikisnya,” ujarnya.
Untuk memperkuat argumennya, beliau mengangkat teladan dari kisah Nabi Zakaria dalam Surah Ali ‘Imran. Diceritakan bagaimana Nabi Zakaria berdoa dengan khusyuk dalam keadaan berdiri, dan Allah mengabulkan doanya dengan menganugerahkan seorang putra, Nabi Yahya, sebelum doanya bahkan selesai dipanjatkan.
“Nabi Yahya digambarkan sebagai seorang yang bertasbih, memiliki integritas tinggi, mampu menjaga diri dari nafsu, serta perkataan dan tindakannya. Ia adalah sosok yang utama, mampu mengendalikan diri, dan menegakkan kebenaran,” papar Abu Nasir, menekankan bahwa integritas dan ketakwaan adalah fondasi dari kepemimpinan yang diridai.
Kepemimpinan adalah Amanah dan Kesinambungan
Abu Nasir kemudian menarik benang merah antara kisah keteladanan para nabi dengan estafet kepemimpinan di Muhammadiyah. Beliau menyatakan bahwa setiap pimpinan yang ditetapkan seolah-olah telah digariskan oleh Allah untuk menghadapi kondisi zamannya masing-masing, sebagaimana diutusnya para nabi untuk umat dan situasi yang berbeda-beda.
“Dari masa ke masa, Muhammadiyah selalu dipimpin oleh orang-orang yang memiliki jiwa-jiwa ‘wali’—bukan dalam pengertian mistis, tetapi pemimpin yang hidupnya sederhana, kepemimpinannya cemerlang, hatinya ikhlas, dan kesungguhannya luar biasa dalam menjaga integritas organisasi,” tegasnya.
Di akhir penyampaiannya, Abu Nasir beralih kepada agenda praktis organisasi. Beliau mengapresiasi tim yang telah bekerja keras, termasuk dalam mengelola anggaran di Muhammadiyah secara presisif agar sesuai dengan program dan Sistem Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Rencana kedepan difokuskan kepada program Pengembangan majelis dan AMM .
Abu Nasir juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh anggota yang telah memberikan perhatian dan kontribusinya. “Hal ini adalah contoh yang besar. Tidak ada balasan yang cukup kecuali dari Allah SWT bagi orang-orang yang berbuat baik,” tutupnya penuh hikmat.
Rakerda ini ditutup dengan harapan baru untuk menguatkan kiprah Muhammadiyah Kota Pasuruan dalam membangun kader dan masyarakat yang unggul, dinamis, dan berintegritas.











