• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Kabar

Dilempari Batu di Kampung Halaman, Ini Respons Mengejutkan Rasulullah!

Nur Yasin oleh Nur Yasin
42 menit yang lalu
in Kabar
0
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Thaif, sebuah kota yang terletak sekitar 80 kilometer sebelah timur Makkah, menyimpan kisah mendalam dalam perjalanan hidup Rasulullah Muhammad ﷺ. Kota yang kini dikenal sebagai destinasi ziyarah atau city tour oleh para jamaah haji dan umrah ini, ternyata memiliki keterkaitan erat dengan masa kecil sang Nabi. Ketika masih balita, Rasulullah diasuh oleh Halimah As-Sa’diyah, seorang wanita mulia yang berasal dari kabilah Sa’diyah yang tinggal di wilayah Thaif. Artinya, Thaif bukanlah tempat asing bagi Rasulullah. Bahkan bisa dikatakan, saat beliau datang berdakwah ke kota itu, sejatinya beliau tengah “pulang kampung”.

Namun, perjalanan ke Thaif bukan sekadar kunjungan nostalgia. Ketika Makkah menutup pintu terhadap dakwah Islam, Thaif menjadi harapan baru bagi Rasulullah untuk menyebarkan risalah tauhid. Tetapi harapan itu disambut dengan penolakan pahit. Para pembesar Thaif bukan hanya menolak dakwah Rasulullah, mereka juga menghasut penduduk kota untuk mengusir beliau. Rasulullah dilempari batu hingga darah mengucur dari tubuh mulianya. Beliau terpaksa berlindung di kebun milik Utbah dan Syaibah, dua bersaudara dari Makkah yang kala itu tengah berada di Thaif.

Dalam keadaan lelah dan luka, datanglah Malaikat Jibril menawarkan pembalasan. Jibril menyampaikan bahwa Allah memberikan izin untuk membalikkan dua gunung yang mengapit kota Thaif agar seluruh penduduknya binasa. Sebuah tawaran yang sangat manusiawi untuk diterima, terlebih setelah menerima perlakuan begitu keji. Tetapi Rasulullah, dengan kasih sayang yang luar biasa, menolak tawaran itu. Beliau justru mendoakan agar dari anak keturunan penduduk Thaif akan lahir generasi yang beriman dan memperjuangkan Islam.

Doa itu bukan sekadar harapan kosong. Bertahun-tahun kemudian, Thaif justru menjadi salah satu benteng kuat Islam. Banyak tokoh-tokoh besar lahir dari kota itu. Penduduknya memeluk Islam secara sukarela dan menjadi bagian penting dari kekuatan umat. Apa yang dahulu ditolak dengan batu, akhirnya tumbuh menjadi taman iman yang subur.

Related Post

Ustadz Baidowi Bongkar Rahasia Keluar dari Kerugian Hidup Lewat Surat Al-Asr!

6 Juli 2025

Kesabaran Seorang Nabi Nuh, Lebih Besar dari Banjir yang Menenggelamkan Dunia!

5 Juli 2025 - Updated On 6 Juli 2025

Pendidikan di Era Autopilot: Robotisasi Manusia atau Pencerdasan Bangsa?

4 Juli 2025

Manajemen Waktu dan Konsistensi Ibadah: Kunci Meraih Keberkahan Usia

4 Juli 2025

Kisah Rasulullah di Thaif mengandung pelajaran besar bagi siapa pun yang tengah berjuang membawa perubahan. Bahwa menjual gagasan, menawarkan kebenaran, atau menyampaikan sesuatu yang baru, bahkan di lingkungan sendiri atau kampung halaman, tidak selalu diterima dengan tangan terbuka. Penolakan, cacian, bahkan kekerasan bisa menjadi bagian dari proses dakwah dan perjuangan. Namun, respon Rasulullah yang penuh kasih sayang, kesabaran, dan visi jauh ke depan adalah teladan abadi bagi umat manusia.

Hari ini, para jamaah yang berziyarah ke Thaif bukan hanya menyusuri jejak fisik Rasulullah, tetapi juga mengenang dan memetik hikmah dari episode mulia ini. Thaif bukan lagi kota yang menolak, tapi telah menjadi kota kenangan akan keteguhan hati, kesabaran dalam dakwah, dan keyakinan bahwa kebaikan akan tumbuh meski dari tanah yang awalnya menolak.

Donation

Buy author a coffee

Donate
ShareTweetShare
Nur Yasin

Nur Yasin

Related Posts

Kabar

Ustadz Baidowi Bongkar Rahasia Keluar dari Kerugian Hidup Lewat Surat Al-Asr!

oleh Marjoko
6 Juli 2025
Sejarah

Kesabaran Seorang Nabi Nuh, Lebih Besar dari Banjir yang Menenggelamkan Dunia!

oleh Marjoko
5 Juli 2025 - Updated On 6 Juli 2025
Opini

Pendidikan di Era Autopilot: Robotisasi Manusia atau Pencerdasan Bangsa?

oleh PasMu Media
4 Juli 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Image Pasmu

Masjid Al Kautsar Menjadi Saksi Mualafnya Ratih Purwasih, Hati Bergetar ketika Ia Mengucapkan Kalimat Syahadat

13 Juni 2025 - Updated On 14 Juni 2025

Goa Tsur Bikin Logika Luntur

25 Juni 2025
Foto: Penampilan KB-TK ABA 6 Kota Pasuruan

Gebyar Pentas Seni KB-TK ABA 6 Kota Pasuruan: Harmoni Alam dalam Nuansa Meriah dan Haru

22 Juni 2025 - Updated On 23 Juni 2025

Satu Sekolah, Banyak Prestasi! SD Al Kautsar Luluskan 133 Siswa dengan Capaian Fantastis

14 Juni 2025

Dilempari Batu di Kampung Halaman, Ini Respons Mengejutkan Rasulullah!

6 Juli 2025

Ustadz Baidowi Bongkar Rahasia Keluar dari Kerugian Hidup Lewat Surat Al-Asr!

6 Juli 2025

Kesabaran Seorang Nabi Nuh, Lebih Besar dari Banjir yang Menenggelamkan Dunia!

5 Juli 2025 - Updated On 6 Juli 2025

Pendidikan di Era Autopilot: Robotisasi Manusia atau Pencerdasan Bangsa?

4 Juli 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan