• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Sejarah

Masa Keemasan Islam: Kontribusi Kedokteran dan Warisan Al-Razi yang Menginspirasi Dunia

Marjoko oleh Marjoko
4 bulan yang lalu
in Sejarah
0
6
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Selama abad ke-8 hingga 15 Masehi, dunia Islam mengalami masa keemasan dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang mengagumkan, khususnya di bidang kedokteran. Para ilmuwan Muslim tidak hanya mengumpulkan pengetahuan dari peradaban Yunani, India, dan Cina, tetapi juga mengembangkan inovasi yang menjadi fondasi kedokteran modern. Salah satu pilar utama kemajuan ini adalah pendekatan holistik, menggabungkan perawatan fisik dan spiritual, sesuai ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai anugerah Allah.

Rumah Sakit dan Pendidikan Medis yang Revolusioner

Pada abad ke-8, rumah sakit (bimaristan) berbasis wakaf mulai bermunculan di dunia Islam. Lembaga ini tidak hanya merawat pasien dari segala kalangan, tetapi juga menjadi pusat penelitian dan pendidikan. Rumah sakit memiliki spesialisasi, seperti perawatan kusta atau disabilitas, serta mengirim tenaga medis ke daerah terpencil. Sistem pendidikan dokter dilakukan melalui metode tutorial, mendorong mahasiswa untuk belajar dari ahli di berbagai kota. Catatan medis yang rinci menjadi standar, baik untuk pembelajaran maupun pertanggungjawaban hukum.

Al-Razi: Sang Visioner Kedokteran Islam

Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi (865–925 M), dikenal di Barat sebagai Rhazes, adalah tokoh sentral dalam sejarah kedokteran Islam. Awalnya tertarik pada musik dan alkimia, Al-Razi beralih ke kedokteran setelah mengalami cedera mata. Ia belajar di Baghdad di bawah Ali Ibnu Sahal at-Tabari, lalu memimpin Rumah Sakit Baghdad dan Ray. Kepiawaiannya dalam observasi dan eksperimen menjadikannya pelopor metode ilmiah.

Inovasi dan Penemuan Fenomenal

Al-Razi terkenal dengan bukunya Al-Hawi (Ensiklopedia Kedokteran), yang menjadi rujukan di Eropa selama berabad-abad. Ia membedakan cacar dan campak secara klinis, menjelaskan gejala seperti demam, ruam, dan nyeri. Ensiklopedia Britannica (1911) memujinya sebagai deskripsi paling akurat pertama tentang cacar. Al-Razi juga penemu konsep alergi (setelah mengamati reaksi terhadap bunga mawar) dan fungsi demam sebagai respons imun.

Related Post

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

29 September 2025

KURMA Edisi September: Perempuan di Ranah Publik dalam Perspektif Islam

29 September 2025

Muhammadiyah dan Ribuan Warga Pasuruan Ikuti Jalan Sehat 5000 Langkah

21 September 2025

Ia memperkenalkan alat medis seperti tabung, spatula, dan mortar, serta meracik obat berbasis merkuri. Dalam etika kedokteran, Al-Razi menekankan hubungan kepercayaan dokter-pasien dan kerendahan hati: “Dokter tak mungkin tahu segalanya, tetapi harus terus belajar.”

Warisan Abadi untuk Dunia Modern

Al-Razi memilih lokasi rumah sakit dengan metode unik: menggantung daging di beberapa titik Baghdad dan memilih tempat dengan daging paling lambat busuk, menjamin kebersihan udara. Pendekatan holistiknya, termasuk mempertimbangkan lingkungan dan riwayat pasien, mencerminkan kedokteran modern.

Karyanya diterjemahkan ke bahasa Latin, memengaruhi tokoh seperti Ibnu Sina dan dokter Renaisans Eropa. Pemikirannya tentang etika, penelitian, dan integrasi ilmu lintas budaya relevan hingga kini, terutama dalam menghadapi pandemi dan kesenjangan akses kesehatan.

Sebagai warisan, masa keemasan Islam mengajarkan bahwa kemajuan ilmu harus berpadu dengan nilai kemanusiaan dan spiritual. Kontribusi Al-Razi dan koleganya membuktikan bahwa inovasi lahir dari kolaborasi, observasi, dan dedikasi tanpa batas untuk kebaikan umat manusia.

“Tugas dokter adalah berbuat baik, bahkan kepada musuh,” tulis Al-Razi. Prinsip ini, bersama pencapaiannya, menginspirasi dunia untuk terus memadukan sains dan empati dalam membangun peradaban sehat.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: cendekiawann islamislamsejarah
Share2Tweet2Share
Marjoko

Marjoko

Related Posts

Kabar

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

oleh Yogi Arfan
1 Oktober 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI
Opini

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

oleh Nila Zahrotul
29 September 2025
Kabar

KURMA Edisi September: Perempuan di Ranah Publik dalam Perspektif Islam

oleh Nurul Mawaridah
29 September 2025
Next Post
Foto: LazisMu Kota Pasuruan

Workshop Cooking Demo RendangMu Meriahkan Aula Ahmad Dahlan, Ibu Wali Kota Ikut Masak Sushi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Photo credits: darifta

KB Menurut Muhammadiyah: Boleh, Asal dengan Syarat dan Ketentuan

8 Mei 2025

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025

Satu Sekolah, Banyak Prestasi! SD Al Kautsar Luluskan 133 Siswa dengan Capaian Fantastis

14 Juni 2025

Lho, Kok Bisa? McD Kosong, Almas Ramai! Bukan karena Rasa, tapi Soal Value

8 Juni 2025

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Muslim, Takmir Musholla Al-Furqon Muhammadiyah, berfoto bersama Pimpinan Takmir Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran.

Tanpa Ceramah, Cuma Makan Gratis: Masjid 6 Bulan Ini Bikin Muhammadiyah ‘Berguru’

30 September 2025

Obsesi vs Work-Life Balance: Mengapa Orang Hebat Justru Hidup Tidak Seimbang

30 September 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

29 September 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan