• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Sejarah

Masa Keemasan Islam: Kontribusi Kedokteran dan Warisan Al-Razi yang Menginspirasi Dunia

Marjoko oleh Marjoko
1 bulan yang lalu
in Sejarah
0
3
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Selama abad ke-8 hingga 15 Masehi, dunia Islam mengalami masa keemasan dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang mengagumkan, khususnya di bidang kedokteran. Para ilmuwan Muslim tidak hanya mengumpulkan pengetahuan dari peradaban Yunani, India, dan Cina, tetapi juga mengembangkan inovasi yang menjadi fondasi kedokteran modern. Salah satu pilar utama kemajuan ini adalah pendekatan holistik, menggabungkan perawatan fisik dan spiritual, sesuai ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai anugerah Allah.

Rumah Sakit dan Pendidikan Medis yang Revolusioner

Pada abad ke-8, rumah sakit (bimaristan) berbasis wakaf mulai bermunculan di dunia Islam. Lembaga ini tidak hanya merawat pasien dari segala kalangan, tetapi juga menjadi pusat penelitian dan pendidikan. Rumah sakit memiliki spesialisasi, seperti perawatan kusta atau disabilitas, serta mengirim tenaga medis ke daerah terpencil. Sistem pendidikan dokter dilakukan melalui metode tutorial, mendorong mahasiswa untuk belajar dari ahli di berbagai kota. Catatan medis yang rinci menjadi standar, baik untuk pembelajaran maupun pertanggungjawaban hukum.

Al-Razi: Sang Visioner Kedokteran Islam

Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi (865–925 M), dikenal di Barat sebagai Rhazes, adalah tokoh sentral dalam sejarah kedokteran Islam. Awalnya tertarik pada musik dan alkimia, Al-Razi beralih ke kedokteran setelah mengalami cedera mata. Ia belajar di Baghdad di bawah Ali Ibnu Sahal at-Tabari, lalu memimpin Rumah Sakit Baghdad dan Ray. Kepiawaiannya dalam observasi dan eksperimen menjadikannya pelopor metode ilmiah.

Inovasi dan Penemuan Fenomenal

Al-Razi terkenal dengan bukunya Al-Hawi (Ensiklopedia Kedokteran), yang menjadi rujukan di Eropa selama berabad-abad. Ia membedakan cacar dan campak secara klinis, menjelaskan gejala seperti demam, ruam, dan nyeri. Ensiklopedia Britannica (1911) memujinya sebagai deskripsi paling akurat pertama tentang cacar. Al-Razi juga penemu konsep alergi (setelah mengamati reaksi terhadap bunga mawar) dan fungsi demam sebagai respons imun.

Related Post

Foto: Afif/Pasmu

KOKAM Kota Pasuruan Tunjukkan Peran Strategis di Milad ke-108 Aisyiyah

30 Juni 2025
Foto: Afif/Pasmu

LazisMu Kota Pasuruan Meriahkan Milad ‘Aisyiyah dengan 500 Porsi Bakso Gratis

29 Juni 2025

Resepsi Milad ke-108 ‘Aisyiyah Kota Pasuruan: Menguatkan Peran Perempuan dan Ketahanan Pangan di Era Digital

29 Juni 2025

Ustaz Abu Nasir Ungkap Rahasia Umar bin Khattab: Asal Usul Kalender Hijriah dan Tantangan Muhammadiyah Melawan Kemustahilan

29 Juni 2025

Ia memperkenalkan alat medis seperti tabung, spatula, dan mortar, serta meracik obat berbasis merkuri. Dalam etika kedokteran, Al-Razi menekankan hubungan kepercayaan dokter-pasien dan kerendahan hati: “Dokter tak mungkin tahu segalanya, tetapi harus terus belajar.”

Warisan Abadi untuk Dunia Modern

Al-Razi memilih lokasi rumah sakit dengan metode unik: menggantung daging di beberapa titik Baghdad dan memilih tempat dengan daging paling lambat busuk, menjamin kebersihan udara. Pendekatan holistiknya, termasuk mempertimbangkan lingkungan dan riwayat pasien, mencerminkan kedokteran modern.

Karyanya diterjemahkan ke bahasa Latin, memengaruhi tokoh seperti Ibnu Sina dan dokter Renaisans Eropa. Pemikirannya tentang etika, penelitian, dan integrasi ilmu lintas budaya relevan hingga kini, terutama dalam menghadapi pandemi dan kesenjangan akses kesehatan.

Sebagai warisan, masa keemasan Islam mengajarkan bahwa kemajuan ilmu harus berpadu dengan nilai kemanusiaan dan spiritual. Kontribusi Al-Razi dan koleganya membuktikan bahwa inovasi lahir dari kolaborasi, observasi, dan dedikasi tanpa batas untuk kebaikan umat manusia.

“Tugas dokter adalah berbuat baik, bahkan kepada musuh,” tulis Al-Razi. Prinsip ini, bersama pencapaiannya, menginspirasi dunia untuk terus memadukan sains dan empati dalam membangun peradaban sehat.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: cendekiawann islamislamsejarah
Share1Tweet1Share
Marjoko

Marjoko

Related Posts

Foto: Afif/Pasmu
Kabar

KOKAM Kota Pasuruan Tunjukkan Peran Strategis di Milad ke-108 Aisyiyah

oleh PasMu Media
30 Juni 2025
Foto: Afif/Pasmu
Kabar

LazisMu Kota Pasuruan Meriahkan Milad ‘Aisyiyah dengan 500 Porsi Bakso Gratis

oleh Yogi Arfan
29 Juni 2025
Foto: Afif/Pasmu
Kabar

Resepsi Milad ke-108 ‘Aisyiyah Kota Pasuruan: Menguatkan Peran Perempuan dan Ketahanan Pangan di Era Digital

oleh Yogi Arfan
29 Juni 2025
Next Post
Foto: LazisMu Kota Pasuruan

Workshop Cooking Demo RendangMu Meriahkan Aula Ahmad Dahlan, Ibu Wali Kota Ikut Masak Sushi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Guncang GOR Pasuruan! Penampilan Perdana Tim Drum Band SD Al Kautsar Langsung Borong Juara

1 Juni 2025

Muhammadiyah Kota Pasuruan Siap Gelar Sholat Idul Adha, Ketahui Lokasi Sholat Terdekatmu

29 Mei 2025 - Updated On 30 Mei 2025
Image Pasmu

Masjid Al Kautsar Menjadi Saksi Mualafnya Ratih Purwasih, Hati Bergetar ketika Ia Mengucapkan Kalimat Syahadat

13 Juni 2025 - Updated On 14 Juni 2025
Foto: PDA Kota Pasuruan

Pemotongan Tumpeng Menandai Peresmian Gedung Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tembokrejo

1 Juni 2025
Foto: Afif/Pasmu

KOKAM Kota Pasuruan Tunjukkan Peran Strategis di Milad ke-108 Aisyiyah

30 Juni 2025
Foto: Afif/Pasmu

LazisMu Kota Pasuruan Meriahkan Milad ‘Aisyiyah dengan 500 Porsi Bakso Gratis

29 Juni 2025
Foto: Afif/Pasmu

Resepsi Milad ke-108 ‘Aisyiyah Kota Pasuruan: Menguatkan Peran Perempuan dan Ketahanan Pangan di Era Digital

29 Juni 2025

Emilis Setyowati Ungkap Peran Aisyiyah Hadapi TBC, UMKM Lesu, hingga Krisis Pangan

29 Juni 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan