Belakangan ini media sosial diramaikan dengan meme buatan AI yang sederhana namun sangat menyentil: “Matematika Sulit yaitu 2 juta dibagi 30 hari.” Sekilas, kalimat itu terdengar seperti hitung-hitungan matematika biasa, tetapi di baliknya terkandung realitas pahit kehidupan banyak keluarga Indonesia. Angka Rp2 juta mungkin tampak besar bila diucapkan sekaligus, tetapi ketika dibagi untuk hidup 30 hari bersama istri dan dua anak, hasilnya sungguh tipis dan penuh keterbatasan.
Fenomena ini menjadi viral bukan semata karena lucu, tetapi karena menyentuh keresahan nyata. Banyak orang yang merasa, “Itu kan saya!”, sebuah cermin kehidupan di mana kebutuhan sehari-hari harus diatur sedemikian rupa agar tidak melebihi isi dompet. Mari kita coba mengurai seperti apa sebenarnya “matematika Rp2 juta” itu.
Membagi 2 Juta untuk 30 Hari
Bayangkan seorang kepala keluarga dengan penghasilan Rp2 juta per bulan. Dengan istri dan dua anak, pos terbesar tentu untuk makan sehari-hari. Beras 25 kg seharga Rp300 ribu, lauk-pauk dan sayuran rata-rata Rp30 ribu per hari (Rp900 ribu per bulan), minyak, gula, serta bumbu dapur Rp200 ribu, ditambah gas LPG sekitar Rp50 ribu. Total kebutuhan dapur sudah mencapai Rp1,450 juta.
Tagihan rumah tangga seperti listrik dan air rata-rata Rp150 ribu per bulan. Paket data atau internet minimal Rp100 ribu, sehingga total kebutuhan rutin rumah tangga menjadi Rp250 ribu. Transportasi untuk bekerja, entah bensin motor atau ongkos angkutan umum, membutuhkan sekitar Rp150 ribu per bulan.
Sementara itu, kebutuhan anak juga tidak bisa diabaikan. Biaya jajan, buku, atau keperluan sekolah lain meski kecil tetap memerlukan sekitar Rp100 ribu. Ditambah kebutuhan harian rumah tangga seperti sabun, detergen, dan sebagainya Rp50 ribu. Jika masih ada sisa, biasanya disimpan Rp50 ribu sebagai dana darurat.
Jika dijumlahkan:
- Kebutuhan pokok: Rp1.450.000
- Tagihan rumah tangga: Rp250.000
- Transportasi: Rp150.000
- Anak & rumah tangga: Rp150.000
- Cadangan: Rp50.000
➡️ Total = Rp2.000.000 (habis pas, tanpa ruang lebih)
Angka itu menunjukkan betapa sempitnya ruang finansial sebuah keluarga kecil dengan penghasilan Rp2 juta. Tidak ada tempat untuk tabungan, hiburan, atau sekadar nongkrong bersama teman. Apalagi jika ada kebutuhan mendadak seperti sakit atau biaya sekolah tambahan.
Matematika Rp2 Juta: Bertahan atau Menyerah?
Inilah yang membuat meme “Matematika Sulit yaitu 2 juta dibagi 30 hari” terasa begitu menohok. Ia menggambarkan dilema klasik: bagaimana bertahan hidup dengan penghasilan yang sangat terbatas? Jawabannya tidak mudah. Ada yang memilih menekan pengeluaran, hidup superhemat, bahkan sampai memangkas kebutuhan penting. Namun, ada pula yang menyadari bahwa “menekan pengeluaran” memiliki batas.
Harga bahan pokok bisa naik sewaktu-waktu, tagihan listrik tak bisa dihindari, anak-anak butuh biaya sekolah. Jika hanya berfokus pada mengurangi belanja, maka keluarga hanya akan terus terhimpit. Di sinilah muncul kesadaran baru, bila pengeluaran tak bisa banyak ditekan, maka solusinya adalah menambah pemasukan.
Alternatif Menambah Pemasukan
Banyak keluarga kini mencoba mencari jalan keluar dengan tambahan penghasilan. Misalnya, seorang karyawan yang bekerja dari pagi hingga sore masih bisa menggunakan waktu malam untuk bekerja sampingan. Salah satu contoh paling populer adalah menjadi pengemudi ojek online. Walaupun lelah, pilihan ini seringkali memberikan tambahan penghasilan yang cukup berarti untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
Bagi mereka yang memiliki keterampilan khusus, alternatif lain adalah membuka kelas online. Era digital memberi peluang besar bagi seseorang yang ahli di bidang desain, bahasa, musik, atau bahkan memasak bisa membagikan ilmunya secara daring. Platform digital menyediakan ruang bagi siapa saja untuk mengajar dan mendapatkan tambahan penghasilan.
Selain itu, usaha kecil-kecilan seperti jualan makanan rumahan, membuka jasa laundry skala kecil, atau menjadi reseller produk online juga bisa menjadi pilihan. Intinya, ada banyak pintu rezeki yang terbuka, meskipun tidak selalu instan dan tentu membutuhkan tenaga ekstra.
Asah Skill, Perbanyak Kesempatan
Kuncinya adalah kesadaran bahwa dunia kerja sekarang menuntut kreativitas dan fleksibilitas. Jika pengeluaran sulit ditekan, maka menambah pemasukan adalah langkah yang lebih realistis. Untuk itu, mengasah keterampilan menjadi penting. Semakin banyak skill yang dimiliki, semakin luas pula peluang untuk mencari tambahan pendapatan.
Matematika Sulit yaitu 2 juta dibagi 30 hari, memang terasa pahit. Namun, di balik keterbatasan itu, tersimpan pelajaran berharga, bahwa bertahan hidup bukan hanya soal membagi uang, melainkan juga soal membagi tenaga, waktu, dan kreativitas. Dengan berusaha memperbanyak pemasukan, entah lewat kerja sampingan, usaha mandiri, atau memanfaatkan skill di dunia digital, setiap keluarga punya kesempatan untuk keluar dari lingkaran sempit gaji pas-pasan.