Malang, 9 Oktober 2025 – Hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Ahad, 5 Oktober 2025, menjadi momen penuh haru di Rumah Sakit Umum Pusat Saiful Anwar (RSSA) Malang. Di tengah suasana rumah sakit yang biasanya identik dengan kesedihan dan kekhawatiran, dua insan, Nur Fais asal Purworejo, Pasuruan, dan Silviana Dewi dari Dampit, Kabupaten Malang, justru mengikat janji suci pernikahan mereka di ruang rawat inap.
Akad nikah yang semula direncanakan berlangsung meriah bersama keluarga besar dan kerabat, terpaksa digelar di tengah peralatan medis. Namun, kesederhanaan tempat tidak mengurangi makna sakralnya. Dengan kondisi tubuh yang lemah dan terbaring di ranjang rumah sakit, Nur Fais tetap mantap melafalkan ijab kabul, disaksikan langsung oleh keluarga, petugas medis, dan penghulu. Suasana haru pun menyelimuti seluruh ruangan saat akad berlangsung, menjadi momen yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Keputusan untuk tetap melangsungkan pernikahan di rumah sakit diambil setelah Nur Fais mengalami gangguan kesehatan serius sejak Rabu, 24 September 2025. Awalnya, Fais dilarikan ke IGD RS Graha Sehat Medika Kraton menggunakan ambulans dari Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Pasuruan. Namun, kondisinya yang memburuk membuat tim medis memutuskan untuk merujuknya ke RSSA Malang agar mendapatkan perawatan intensif. Hingga berita ini ditulis, Fais masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Meskipun kondisi sang mempelai pria tidak memungkinkan untuk mengikuti seluruh rangkaian acara secara langsung, semangat dan cinta keduanya menjadi kekuatan utama untuk melangsungkan akad nikah yang telah lama direncanakan. Keluarga kedua mempelai sepakat untuk tidak menunda, demi menghormati tekad Nur Fais dan Silviana yang ingin segera mewujudkan janji suci mereka.
Sementara itu, acara resepsi tetap digelar di rumah mempelai wanita di Dampit. Meski suasananya dibalut rasa haru, ratusan undangan tetap hadir memberikan doa dan dukungan. Para tamu yang datang tidak hanya menyampaikan ucapan selamat, tetapi juga memanjatkan doa agar Nur Fais segera pulih dan dapat menjalani kehidupan rumah tangga bersama Silviana dengan kebahagiaan dan kesehatan yang sempurna.
Pihak keluarga mempelai pria juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan cepat dari tim ambulans LAZISMU Kota Pasuruan yang telah membantu proses evakuasi Fais ke rumah sakit. “Terima kasih banyak kepada tim ambulans LAZISMU Kota Pasuruan yang telah membantu dengan cepat membawa anak saya ke IGD RS Graha Sehat Medika Kraton,” ujar Ibu Iin, ibunda Nur Fais, dengan penuh rasa syukur.
Pernikahan ini menjadi pengingat bahwa cinta sejati tidak selalu menunggu keadaan sempurna. Di tengah ujian kesehatan dan kesederhanaan suasana rumah sakit, Nur Fais dan Silviana Dewi membuktikan bahwa ketulusan dan komitmen tetap bisa menjadi cahaya di tengah cobaan.
Penulis: Agus Salim
Editor: Marjoko