• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Opini

Affan Kurniawan Mati Dilindas, bukan Terlindas!

Marjoko oleh Marjoko
1 bulan yang lalu
in Opini
0
Image: Made by AI Generator

Image: Made by AI Generator

10
SHARES
23
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Teruntuk seluruh rakyat Indonesia, mari kita sejenak berhenti dan merenungkan. Dalam pusaran informasi yang bergemuruh pasca-demonstrasi semalam, ada satu hal krusial yang luput dari pengamatan kita, yaitu bagaimana kata-kata dibentuk dan dipelintir. Kata-kata, yang seharusnya menjadi jembatan menuju kebenaran, kini justru dijadikan alat untuk mengaburkan realitas. Ini bukan lagi soal opini, melainkan pertarungan sengit atas definisi kebenaran.

Kita semua menyaksikan, bahkan mungkin merasakan sendiri, pilu yang menusuk hati saat mendengar kabar tragis tentang Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek daring. Ia tewas dilindas sebuah mobil anti-peluru. Kata kunci di sini adalah “dilindas.” Kata ini tegas, lugas, dan tak bisa disangkal. Ia menggambarkan sebuah tindakan yang agresif, sengaja, dan penuh kekerasan. Namun, dalam sekejap mata, beberapa media mainstream, yang seharusnya menjadi pilar keadilan, justru memilih kata yang berbeda: “terlindas.”

Apakah perbedaannya sekecil itu? Tentu saja tidak. Kata “terlindas” seolah-olah menyiratkan sebuah kecelakaan, sebuah peristiwa yang tak disengaja. Seolah-olah nyawa Affan Kurniawan hanya korban dari sebuah insiden tak terduga, bukan hasil dari tindakan yang disengaja. Padahal, rekaman video yang beredar luas di tengah masyarakat menunjukkan gambaran yang sangat berbeda. Akal sehat kita, nurani kita, dengan lantang berteriak bahwa itu bukanlah kecelakaan. Itu adalah tindakan yang disengaja, sebuah tindakan yang merenggut nyawa anak bangsa.

Namun, pengaburan fakta tak berhenti sampai di situ. Sebagian stasiun televisi, yang seharusnya menjadi mata dan telinga rakyat, justru memilih untuk menyorot hal-hal remeh-temeh. Mereka lebih memilih mengabarkan berita yang tidak relevan, seakan-akan nyawa seorang rakyat kecil tak sebanding dengan razia parkir atau berita hiburan.

Related Post

Rakyat Nepal Gulingkan Presidennya, Ternyata Ini Pemicunya

13 September 2025

Waspada! Provokator Gentayangan di Tengah Demo

2 September 2025

Mengoreksi Pejabat Bukan dengan Menjarah Rumahnya

1 September 2025

Jangan Remehkan Kekuatan Rakyat: Pelajaran dari Louis XVI dan Tsar Nikolai II

1 September 2025

Ini bukan sekadar bias berita; ini adalah pengendalian informasi. Sebuah upaya sistematis untuk mengalihkan perhatian kita dari tragedi yang sesungguhnya. Mereka mencoba membiaskan mata kita, membuat kita lupa bahwa ada nyawa yang melayang, ada keluarga yang menangis, dan ada keadilan yang harus ditegakkan.

Jika kita diam, maka ruang publik kita akan terus dipenuhi oleh narasi yang memihak, narasi yang menguntungkan penguasa, dan narasi yang menyingkirkan suara korban. Kehilangan Affan Kurniawan akan menjadi sia-sia. Kematiannya akan menjadi sekadar angka dalam laporan, sebuah catatan kaki yang tak memiliki makna.

Oleh karena itu, ini saatnya kita berdiri tegak dan bersuara. Jangan biarkan kata-kata dipermainkan. Ketika ada media yang menggunakan kata “terlindas,” koreksi dengan lantang: “Itu dilindas!” Kita memiliki kewajiban moral untuk menjaga kebenaran, untuk memastikan bahwa tragedi ini tidak dilupakan.

Kita harus membuktikan bahwa kita, rakyat Indonesia, tidak bisa dibungkam dan dikendalikan hanya dengan permainan bahasa. Fakta tetaplah fakta. Kematian Affan Kurniawan adalah sebuah fakta, dan suara kebenaran tidak boleh dibungkam. Mari kita jadikan tragedi ini sebagai momentum untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: aksidemodprperjuangan
Share4Tweet3Share1
Marjoko

Marjoko

Related Posts

Opini

Rakyat Nepal Gulingkan Presidennya, Ternyata Ini Pemicunya

oleh Marjoko
13 September 2025
Opini

Waspada! Provokator Gentayangan di Tengah Demo

oleh Marjoko
2 September 2025
Opini

Mengoreksi Pejabat Bukan dengan Menjarah Rumahnya

oleh Marjoko
1 September 2025
Next Post

Pemuda Muhammadiyah Kota Pasuruan Menyatakan Sikap atas Kasus Meninggalnya Affan Kurniawan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025

Lho, Kok Bisa? McD Kosong, Almas Ramai! Bukan karena Rasa, tapi Soal Value

8 Juni 2025
Foto: PDA Kota Pasuruan

Pemotongan Tumpeng Menandai Peresmian Gedung Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tembokrejo

1 Juni 2025

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Muslim, Takmir Musholla Al-Furqon Muhammadiyah, berfoto bersama Pimpinan Takmir Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran.

Tanpa Ceramah, Cuma Makan Gratis: Masjid 6 Bulan Ini Bikin Muhammadiyah ‘Berguru’

30 September 2025

Obsesi vs Work-Life Balance: Mengapa Orang Hebat Justru Hidup Tidak Seimbang

30 September 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

29 September 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan