• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Khutbah

Muhasabah di Tahun Baru Hijriah: Menyoroti Evaluasi Diri dalam Hidup Dunia dan Akhirat

Firnas Muttaqin oleh Firnas Muttaqin
4 hari yang lalu
in Khutbah, Kabar
1
1
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

PASURUAN, 11 Juli 2025 – Memasuki bulan Muharram, yang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dikenal sebagai momen Tahun Baru Hijriah, Ustadz Machfud Shodiq menyampaikan seruan penting untuk melakukan muhasabah atau evaluasi diri secara menyeluruh dalam khotbah Jumatnya di Masjid Darul Arqom, Pasuruan. Meskipun tidak secara spesifik membahas terkait perayaan tahun baru, inti khotbah Ustadz Machfud fokus pada urgensi introspeksi atas perjalanan amalan dari Muharram sebelumnya hingga saat ini.

Ustadz Machfud mengamati bahwa manusia cenderung lebih sering mengevaluasi pencapaian atau kerugian dalam urusan duniawi. “Jika tahun kemarin saya memperoleh keuntungan sekian, atau kerugian sekian, dalam evaluasinya, dia akan berjuang untuk memperoleh keuntungan atau tidak kerugian di tahun ini,” ujarnya, menyoroti pola pikir umum manusia yang terfokus pada materi dan jabatan.

Lebih dari Sekadar Rutinitas Ibadah

Namun, Ustadz Machfud mengajak jamaah untuk melampaui evaluasi duniawi. Bagi mereka yang rajin mendatangi masjid, majelis ilmu, atau khotbah Jumat, beliau mempertanyakan: “Sudahkah hati dan pikiran kita dituntun serta diarahkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, dengan ilmu yang sudah kita dapatkan?”

Ia menekankan pentingnya merefleksikan makna bacaan Al-Qur’an yang seringkali diulang, seperti kalimat “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan) dalam Surah Al-Fatihah.

Related Post

Literasi di Tanah Suci, Jadilah Buku “Catatan Haji, Catatan Hati”

14 Juli 2025
Image: Istimewa

Jogja sebagai Ruang Sastra Digital: Kolaborasi Antarnegara dalam Arsip Terbuka

14 Juli 2025

Membaca Realitas dan Membangun Harmoni: Tinjauan Fiqih Kontemporer dan Karakter Muslim Ideal

10 Juli 2025 - Updated On 14 Juli 2025

Penguatan Peran Perempuan Melalui Musypimda I ‘Aisyiyah Kota Pasuruan

9 Juli 2025

“Janganlah kita ini hanya hafal ayat Al-Qur’an, mendengar kajian-kajian, lalu masih tetap saja dalam kehidupan kita berbuat sesuatu yang tidak diinginkan oleh diri sendiri, seperti kebohongan,” pesannya.

Makna “Iyyaka na’budu” harus meresap dalam setiap lini kehidupan, mulai dari pekerjaan, rezeki, membangun rumah tangga, hingga bermasyarakat dan bernegara.

Tanggung Jawab Akal dan Waktu

Ustadz Machfud mengingatkan bahwa setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas roh, waktu, dan kesempatan yang telah diberikan Allah. Akal dan waktu yang diberikan akan dipertanyakan bagaimana penggunaannya.

“Justru yang dibangun ini bukan ya ayyuhal Muslimun atau ya ayyuhan nas, tapi ya ayyuhal ladzina amanu (wahai orang-orang yang beriman),” katanya, menyoroti bahwa peringatan muhasabah ini ditujukan langsung kepada mereka yang mengaku beriman.

Untuk memperkuat seruannya, Ustadz Machfud mengutip firman Allah SWT dalam Surah Al-Hasyr (59) Ayat 18:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Ayat ini, jelas Ustadz Machfud, adalah perintah langsung dari Allah untuk melakukan muhasabah atas perbuatan-perbuatan kita.

Pengaruh Hati pada Pola Pikir dan Perbuatan

Ustadz Machfud menjelaskan bahwa perbuatan tidak akan terwujud kecuali diawali dari pola pikir, dan pola pikir tidak akan jernih kecuali dimulai dari informasi hati.

“Jika hati terisi dengan nilai-nilai takwa dan akhlakul karimah, akan muncul pola pikir yang jernih. Namun, jika hati dihiasi oleh hasut, dengki, dan iri, pola pikirnya akan menjadi menyesatkan,” papar beliau.

Pola pikir yang buruk ini, katanya, bahkan dapat merugikan bangsa dan negara.

Beliau kembali menekankan pentingnya memahami kalimat “Iyyaka na’budu” dan ayat “Wattakullah, innallaha khabirun bima ta’malun” (Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan). Allah tidak hanya mengetahui, tetapi juga mencatat setiap perbuatan kita.

Masa Depan Sejati: Makam dan Akhirat

Masa depan, bagi kebanyakan manusia, sering diidentikkan dengan kekayaan atau karier. Namun, Ustadz Machfud mengingatkan bahwa Islam mengajarkan masa depan sejati adalah makam (kuburan) dan proses menuju akhirat. “Bukan sekadar berhenti di dunia ini,” tegasnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa ketakwaan, yang sering diartikan sebagai takut azab Allah, sejatinya juga mencakup harapan akan rahmat-Nya. “Takwa adalah memelihara atau terpeliharanya keimanan diri,” jelasnya.

Peran Setan dan Godaan Ujub

Ustadz Machfud menutup khotbahnya dengan peringatan tentang tipu daya iblis yang tidak pernah istirahat untuk memelesetkan niat anak Adam. Meskipun iblis mungkin putus asa mengajak pada syirik, ia tidak akan berhenti di situ. Iblis akan berusaha membangkitkan emosi yang berujung pada ujub (sombong), riya (pamer), dan takabur (angkuh).
“Ini perlu evaluasi agar kita selalu diingatkan oleh Allah SWT,” pesannya. “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas amal-amal manusia.”

Beliau berharap apa yang disampaikannya dapat menjadi semangat bagi setiap individu untuk mengevaluasi diri dalam nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, demi membangun kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: dakwahislammuhammadiyah
ShareTweetShare
Firnas Muttaqin

Firnas Muttaqin

Related Posts

Kabar

Literasi di Tanah Suci, Jadilah Buku “Catatan Haji, Catatan Hati”

oleh Marjoko
14 Juli 2025
Image: Istimewa
Opini

Jogja sebagai Ruang Sastra Digital: Kolaborasi Antarnegara dalam Arsip Terbuka

oleh Nashrul Muminin
14 Juli 2025
Kajian

Membaca Realitas dan Membangun Harmoni: Tinjauan Fiqih Kontemporer dan Karakter Muslim Ideal

oleh Firnas Muttaqin
10 Juli 2025 - Updated On 14 Juli 2025
Next Post
Futuristic growing mindset concept with glowing low polygonal green plant growing from human brain isolated on dark blue background. Modern wireframe design vector illustration

Cara Melepaskan Diri dari 'Kenyamanan Otak'

Comments 1

  1. Sri Endang P I says:
    20 menit yang lalu

    Haji penuh makna n berkah

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Goa Tsur Bikin Logika Luntur

25 Juni 2025
Foto: Penampilan KB-TK ABA 6 Kota Pasuruan

Gebyar Pentas Seni KB-TK ABA 6 Kota Pasuruan: Harmoni Alam dalam Nuansa Meriah dan Haru

22 Juni 2025 - Updated On 23 Juni 2025
SDMI Muhammadiyah

Tasyakuran dan Pelepasan: SD dan MI Muhammadiyah Kota Pasuruan Lahirkan Generasi Berkarakter dan Berprestasi

25 Juni 2025

Ustaz Ini Minta Transaksi Uang Haji di Kamar, Ada Apa Sebenarnya di Saudi?

27 Juni 2025 - Updated On 28 Juni 2025

Literasi di Tanah Suci, Jadilah Buku “Catatan Haji, Catatan Hati”

14 Juli 2025

Bukan Hiburan, Tapi Kezaliman! Sound Horeg Dikecam Ulama dan Dihantui Dosa Besar!

14 Juli 2025
Image: Istimewa

Jogja sebagai Ruang Sastra Digital: Kolaborasi Antarnegara dalam Arsip Terbuka

14 Juli 2025
Futuristic growing mindset concept with glowing low polygonal green plant growing from human brain isolated on dark blue background. Modern wireframe design vector illustration

Cara Melepaskan Diri dari ‘Kenyamanan Otak’

14 Juli 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan