Pasuruan, 6 November 2025 – Ustadz Suharsono menyampaikan tausiyah singkat penuh makna dalam Pengajian Kamis Malam (6/11/2025) di Masjid At-Taqwa, Jagalan, Kota Pasuruan. Dalam ceramah berdurasi sekitar tujuh menit sebelum pelaksanaan salat Isya, beliau mengajak jamaah untuk senantiasa memelihara dan membersihkan hati, karena hati merupakan raja yang mengendalikan seluruh perbuatan manusia.
“Ketahuilah bahwa dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasad pun menjadi baik. Dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah, ia adalah hati,” ujar Ustadz Suharsono, mengutip sabda Rasulullah SAW.
Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan bahwa para ulama membagi keadaan hati manusia ke dalam tiga kategori, sebagaimana halnya jasad: ada yang sehat, ada yang sakit, dan ada yang mati. Jenis hati yang pertama dan paling ideal adalah Qalbun Salim, yaitu hati yang sehat dan selamat. Hati inilah yang akan membawa pemiliknya menuju keselamatan di akhirat.
“Qalbun Salim adalah hati yang selamat dari semua syahwat yang menyelisihi perintah Allah, dan selamat dari setiap syubhat yang bertentangan dengan kabar dari-Nya,” terang Ustadz Suharsono. Ciri hati yang sehat, lanjut beliau, adalah kemurniannya dalam beribadah hanya kepada Allah. Setiap tindakan, baik mencintai, membenci, memberi, atau menolak, dilakukan semata-mata karena Allah.
Beliau memberikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketika seseorang hendak memberi sedekah kepada pengamen di perempatan jalan. Menurutnya, keputusan untuk memberi atau tidak hendaknya didasari niat karena Allah atau demi menaati peraturan, bukan karena ingin dipuji atau alasan duniawi.
Ustadz Suharsono kemudian menjelaskan tentang hati yang mati atau Qalbun Mayyit. Hati ini digambarkan tidak memiliki kehidupan, tidak mengenal Rabb-nya, dan tidak beribadah kepada-Nya. “Hati ini hanya mengikuti syahwat dan kesenangan hawa nafsunya. Ia tidak peduli dengan kemurkaan Allah selama bisa meraih keinginannya. Hati yang mati tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah,” tegasnya.
Sementara itu, jenis hati ketiga yaitu Qalbun Maridh atau hati yang sakit, disebutkan akan dibahas lebih lanjut dalam pengajian mendatang. Ustadz Suharsono menutup kultumnya dengan doa dan harapan agar seluruh jamaah dimudahkan menjadi hamba Allah yang kembali ke surga melalui ibadah yang benar dan hati yang bersih
Editor: Marjoko














