Pasuruan – 4 September 2025, Pemerintah Kota Pasuruan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Grahadika. Acara ini berlangsung khidmat dan penuh makna, dengan dihadiri berbagai tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, para lurah, serta sejumlah organisasi kemasyarakatan. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan turut hadir dalam kesempatan tersebut, diwakili oleh Ustadz Slamet Suharto dan Umar Efendi.
Dalam sambutannya, Wali Kota Pasuruan menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini terasa lebih istimewa. Selain bertepatan dengan peringatan kelahiran Rasulullah, acara ini juga beriringan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-80 tahun. Wali kota menyebut, momentum tersebut menjadi titik penting untuk mengingat kembali sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Pasuruan yang selama ini hidup dalam suasana religius.
“Peringatan Maulid Nabi kali ini bertepatan dengan Khaul Mbah KH. Khamid ke 44. Untuk itu, pemerintah kota meliburkan aktivitas pemerintahan, agar seluruh lapisan masyarakat dapat bersama-sama menghadiri kegiatan ini. Mari kita mulai kebaikan dari diri sendiri, ibda’ binafsi, dengan selalu melakukan introspeksi, mengoreksi diri, serta berusaha istiqomah dalam menjalankan kebaikan,” ungkap Wali Kota dalam sambutannya.
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketenteraman kota. Menurutnya, Pasuruan patut bersyukur karena masih dalam kondisi aman dan terkendali, berbeda dengan sejumlah daerah lain yang akhir-akhir ini menghadapi aksi anarkis hingga menimbulkan korban jiwa. Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat agar memperkuat sinergi antara pemerintah, ormas, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat.
“Jangan sampai amanah yang kita emban ini diselewengkan, karena setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Pemimpin adalah khalifah di muka bumi yang harus bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.
Selain itu, doa bersama juga dipanjatkan untuk para korban yang telah meninggal agar diridai Allah SWT, serta bagi para aparat yang mengalami luka-luka agar segera diberi kesembuhan. Harapan besar pun dipanjatkan agar bangsa Indonesia bisa kembali normal, bangkit, dan semakin kuat menghadapi tantangan ke depan.
Acara ini semakin khidmat dengan tausiah yang disampaikan oleh KH Nukman bin KH Abdul Majid. Dalam ceramahnya, KH Nukman menegaskan kembali keteladanan Rasulullah SAW yang seharusnya menjadi pedoman utama bagi umat Islam, khususnya dalam kepemimpinan, amanah, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW bukan hanya teladan dalam hal ibadah, tetapi juga dalam mengelola masyarakat, memimpin dengan keadilan, serta membangun peradaban. “Kita harus belajar dari Rasulullah, bagaimana beliau mampu menjadi pemimpin yang jujur, amanah, dan penuh kasih sayang. Dengan meneladani beliau, kita berharap Kota Pasuruan senantiasa diberkahi Allah SWT,” tuturnya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Pasuruan ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, kelancaran pemerintahan, serta keberkahan bagi seluruh warga. Kehadiran tokoh-tokoh agama, pejabat, hingga masyarakat luas menandai bahwa peringatan Maulid tidak hanya menjadi tradisi keagamaan, tetapi juga momen memperkuat kebersamaan, persaudaraan, serta komitmen untuk membangun kota yang lebih baik.
Dengan semangat Maulid Nabi, diharapkan Pasuruan terus menjadi kota yang religius, aman, dan kondusif, sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah SAW. * (Umar Effendi)