• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Opini

Meluruskan Mitos Bulan Muharram: Menepis Anggapan Sial dalam Ajaran Islam

Marjoko oleh Marjoko
2 hari yang lalu
in Opini
0
3
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Bulan Muharram, awal dari kalender Hijriah, kerap diselimuti dengan berbagai mitos dan anggapan keliru di sebagian kalangan umat Islam. Salah satu keyakinan yang paling mengakar adalah anggapan bahwa Muharram adalah bulan sial atau membawa kemalangan. Akibatnya, banyak yang enggan melangsungkan pernikahan, pindah rumah, memulai usaha, atau melakukan aktivitas penting lainnya karena khawatir akan tertimpa kesialan. Keyakinan semacam ini, yang sayangnya masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat, jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.

Tidak Ada Hari atau Bulan Sial dalam Islam

Islam adalah agama yang mengajarkan optimisme, tawakal, dan keyakinan penuh kepada Allah SWT. Dalam syariat Islam, tidak dikenal adanya konsep hari, tanggal, atau bulan sial. Setiap waktu yang diciptakan Allah adalah baik dan memiliki potensi keberkahan. Anggapan sial atau tathayyur (keyakinan terhadap pertanda buruk) adalah sebuah bentuk kesyirikan kecil yang dapat mengikis keimanan seseorang.

Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad ﷺ dari ‘Abdullah bin Mas’ud, yang secara marfu’ (sampai kepada Rasulullah ﷺ) menyebutkan:

Related Post

No Content Available

« الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ ». ثَلاَثًا « وَمَا مِنَّا إِلاَّ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ ».

“Beranggapan sial adalah kesyirikan, beranggapan sial adalah kesyirikan”. Beliau menyebutnya sampai tiga kali. Kemudian Ibnu Mas’ud berkata, “Tidak ada yang bisa menghilangkan sangkaan jelek dalam hatinya. Namun Allah-lah yang menghilangkan anggapan sial tersebut dengan tawakal.” (HR Abu Daud: 3910 dan Ibnu Majah: 3538. Syaikh Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Hadis yang mulia ini secara gamblang menafikan seluruh bentuk keyakinan terhadap waktu-waktu yang dianggap membawa kesialan. Ini adalah pengingat penting bagi setiap Muslim bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah, dan tidak ada satu pun makhluk atau waktu yang memiliki kekuatan untuk mendatangkan kebaikan atau keburukan tanpa izin-Nya. Kekuatan untuk menghilangkan anggapan sial terletak pada tawakal dan kepercayaan penuh kepada Allah.

Muharram: Bulan yang Dimuliakan dan Penuh Keberkahan

Jauh dari anggapan sial, bulan Muharram justru merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Keempat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk lebih giat dalam beribadah dan menjauhi kemaksiatan.

Kemuliaan bulan Muharram juga terlihat dari anjuran untuk memperbanyak amal saleh di dalamnya, salah satunya adalah berpuasa. Rasulullah ﷺ bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.” (HR Muslim). Ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ketaatan kepada Allah, bukan untuk berpangku tangan karena ketakutan yang tidak berdasar.

Anggapan sial terhadap bulan Muharram ini kemungkinan besar berasal dari tradisi dan kepercayaan pra-Islam yang tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran murni. Islam datang untuk menghapus segala bentuk takhayul dan khurafat, serta membimbing umatnya menuju pemahaman yang benar tentang tauhid (keesaan Allah) dan tawakal.

Pentingnya Meluruskan Pemahaman

Meluruskan pemahaman tentang bulan Muharram ini sangatlah krusial. Keyakinan akan adanya bulan sial dapat menghambat produktivitas, menghalangi kesempatan, dan bahkan merusak akidah seseorang. Seorang Muslim sejati haruslah senantiasa berprasangka baik kepada Allah dan meyakini bahwa setiap waktu adalah baik untuk berbuat kebaikan, asalkan sesuai dengan syariat.

Oleh karena itu, mari kita tinggalkan segala bentuk keyakinan yang menyimpang dan kembali kepada ajaran Islam yang murni. Isilah bulan Muharram ini dengan amal saleh, peningkatan ibadah, dan optimisme dalam memulai setiap aktivitas. Pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah adalah bagian dari sunnatullah dan dapat dilakukan kapan saja selama tidak bertentangan dengan syariat dan diniatkan untuk kebaikan.

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga hati kita dari keyakinan yang menyimpang dan membimbing kita untuk mengisi bulan yang mulia ini dengan amal dan keberkahan. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Allāhu Ta‘ālā a‘lam bish-shawāb.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: hijriyahmitosmuharram
Share1Tweet1Share
Marjoko

Marjoko

Related Posts

No Content Available
Next Post
Photo Credits: Firnas Muttaqin

Shalat Berjamaah dan Persatuan Umat Kunci Hidup Tertata

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Muhammadiyah Kota Pasuruan Siap Gelar Sholat Idul Adha, Ketahui Lokasi Sholat Terdekatmu

29 Mei 2025 - Updated On 30 Mei 2025

Guncang GOR Pasuruan! Penampilan Perdana Tim Drum Band SD Al Kautsar Langsung Borong Juara

1 Juni 2025
Image Pasmu

Masjid Al Kautsar Menjadi Saksi Mualafnya Ratih Purwasih, Hati Bergetar ketika Ia Mengucapkan Kalimat Syahadat

13 Juni 2025 - Updated On 14 Juni 2025
Foto: PDA Kota Pasuruan

Pemotongan Tumpeng Menandai Peresmian Gedung Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tembokrejo

1 Juni 2025

Nasi Kambing dan Al-Qur’an Wakaf: Dua Kejutan Tak Terlupakan di Tanah Suci!

28 Juni 2025
Image: Made by AI

Masa Depan Hukum Islam di Era Digital: Tantangan Muhammadiyah dan NU Menghadapi Gen Z, Alpha, dan Beta

28 Juni 2025
Photo Credits: Firnas Mutaqqin

Ustaz Umar Efendi: Indonesia Kaya Raya tapi Salah Kelola, Mari Belajar dari Umar bin Abdul Aziz

28 Juni 2025
Photo Credits: Firnas Muttaqin

Shalat Berjamaah dan Persatuan Umat Kunci Hidup Tertata

28 Juni 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan