Peringatan HUT RI ke-80 diramaikan fenomena tak biasa di media sosial. Alih-alih bendera Merah Putih, netizen ramai mengunggah gambar dan video pengibaran Bendera Bajak Laut Topi Jerami (Jolly Roger) dari serial populer One Piece. Fenomena ini memicu perdebatan dan ditafsirkan sebagai simbol protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.
Bendera Simbol Kebebasan vs Otoritas
Bendera Jolly Roger Topi Jerami, milik kru Monkey D. Luffy dalam One Piece, bukan sekadar lambang bajak laut biasa. Ia mewakili filosofi mendalam:
- Kebebasan Mutlak: Semangat menjelajah tanpa batas dan hidup tanpa tekanan otoritas.
- Persahabatan Kuat (Nakama): Ikatan setia antar kru yang saling melindungi.
- Perjuangan untuk Impian: Tekad mengejar mimpi seberat apapun rintangannya.
Terutama, karakter utama Luffy bercita-cita menjadi Raja Bajak Laut bukan semata untuk harta, tapi demi mencapai kebebasan tertinggi. Ia sangat anti terhadap Marine (Angkatan Laut dalam cerita) yang dianggap representasi pemerintahan represif yang menindas kebebasan individu dan hak bermimpi.
Keresahan Rakyat Mencerminkan Dunia Fiksi
Fenomena pengibaran bendera ini di dunia maya diinterpretasikan sebagai ekspresi kegelisahan masyarakat. Netizen melihat kemiripan menggelisahkan antara pemerintahan represif dalam One Piece dan realitas kebijakan yang dianggap merugikan, seperti:
- Kebijakan Rekening Tidak Aktif: Aturan yang memungkinkan penarikan dana dari rekening bank yang tidak aktif selama tiga bulan.
- Potensi Penyitaan Aset: Wacana penyitaan lahan dan bangunan yang tidak dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu.
Kebijakan-kebijakan ini dirasakan mengancam hak dasar warga tanpa pertimbangan humanis dan transparansi yang memadai.
Paralel Kritik: Marine vs Pemerintah Nyata
Netizen menarik paralel kuat antara kritik terhadap Marine di One Piece dan keluhan terhadap pemerintah:
- Penyalahgunaan Kekuasaan & Korupsi: Mirip dengan oknum Marine korup dalam cerita, isu korupsi dan nepotisme di Indonesia dianggap masih merajalela, menggerogoti kepercayaan publik.
- “Keadilan” yang Menindas: Konsep “Keadilan Absolut” Marine yang kerap mengorbankan orang tak bersalin dianggap sejalan dengan kebijakan seperti penarikan dana rekening atau penyitaan lahan yang dirasa tidak adil dan merampas hak.
- Kurangnya Transparansi & Dialog: Pemerintah Dunia dalam One Piece terkenal suka menyembunyikan kebenaran. Masyarakat merasa minimnya transparansi dan dialog dalam perumusan kebijakan baru membuat suara mereka tidak didengar.
Lebih dari Sekadar Fanatisme
Meski terjadi di ranah digital dan dilakukan oleh masyarakat biasa, fenomena ini dipandang lebih dalam dari sekadar euforia penggemar anime. Pengibaran bendera Jolly Roger Topi Jerami menjadi simbol perlawanan diam-diam dan ekspresi kerinduan akan kebebasan, keadilan yang berpihak pada rakyat kecil, serta tata kelola pemerintahan yang lebih baik – nilai-nilai yang justru diusung oleh Luffy dan krunya dalam petualangan fiksi mereka. Fenomena ini menyoroti bagaimana budaya pop bisa menjadi saluran aspirasi sosial di tengah keresahan publik.