• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Kabar

Fakta di Google! Muhammadiyah Besar di Dunia Nyata, tapi ‘Kecil’ di Dunia Digital, Ini Tamparan dari M. Himawan Sutanto

Firnas Muttaqin oleh Firnas Muttaqin
3 menit yang lalu
in Kabar
0
foto: firnas/pasmu.id

foto: firnas/pasmu.id

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Surabaya, 11 Oktober 2025 – Presentasi M. Himawan Sutanto, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus fasilitator program digitalisasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Pusijam), menjadi momen refleksi tajam bagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur. Dalam sesi bertajuk Strategi Pembangunan Reputasi Digital, Sutanto tidak berbicara teori, melainkan langsung menggelar audit digital on the spot yang menantang peserta membuktikan seberapa besar jejak digital Muhammadiyah di mesin pencari dan media sosial.

Menurutnya, Muhammadiyah bukan sekadar organisasi besar, melainkan brand yang harus dikelola secara profesional di dunia digital. “Kalau besar di dunia nyata, seharusnya besar juga di dunia maya,” tegasnya. Namun hasil audit cepat menunjukkan hal sebaliknya. Banyak PDM atau PCM yang belum memiliki Google Review, atau memiliki skor tinggi (4,8–4,9) tapi hanya didukung satu-dua ulasan. “Kalau cuma satu yang ngasih, itu kecil. Besarnya organisasi harus diterjemahkan ke volume data,” ujarnya.

Kondisi serupa juga terlihat di media sosial. Banyak akun PDM dengan ribuan pengikut, namun kontennya monoton, hanya informasi pengajian atau kegiatan rutin. Sutanto menekankan bahwa reputasi digital menuntut kreativitas dan keunikan. “Kalau bicara reputasi, jangan cuma khutbah. Tapi pikirkan, di medsos kita mau sajikan apa? Apa menunya?” katanya. Ia bahkan mendorong tiap daerah menemukan ciri khas lokal seperti bebek hitam Bangkalan atau semanggi Surabaya untuk dijadikan pilar konten yang membangun identitas Muhammadiyah.

Sutanto juga menegaskan bahwa reputasi bukan berasal dari pujian diri sendiri, melainkan penilaian publik. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah yang mencapai 91 persen harus diterjemahkan menjadi kekuatan digital. Namun, potensi besar itu bisa hilang jika organisasi buta digital. Ia mencontohkan, seseorang yang ingin berdonasi lewat Google justru menemukan panti asuhan non-Muhammadiyah karena tidak ada informasi daring yang relevan.

Related Post

No Content Available

Untuk memperkuat citra digital, Sutanto memaparkan tiga pilar utama:
(1) Kredibilitas dan storytelling, yaitu konten harus akurat, jujur, dan menampilkan dampak nyata amal usaha.
(2) Branding visual dan interaksi cepat, yaitu penggunaan logo resmi dan tanggapan publik yang cepat serta empatik.
(3) Konten singkat dan partisipatif, yaitu pemanfaatan format video pendek serta dorongan bagi warga Muhammadiyah untuk menjadi produsen konten melalui platform seperti PWMU.co dan Suara Muhammadiyah.

Menutup presentasinya, Sutanto mengingatkan pentingnya Netiket dan kewaspadaan terhadap UU ITE. Ia menegaskan agar pengurus berhati-hati mengunggah foto atau menyebut nama orang tanpa izin, serta fokus pada konten positif yang membangun citra Persyarikatan.

Menurutnya, langkah digital ini bukan sekadar tren, tapi kebutuhan mendesak. “Muhammadiyah harus berubah dari organisasi besar secara fisik menjadi brand digital yang kuat, terpercaya, dan adaptif,” pungkasnya.

Presentasi ini menjadi pengingat bahwa eksistensi Muhammadiyah di abad ke-21 tidak lagi cukup di mimbar dan masjid, tetapi juga di layar dan algoritma. Dunia digital adalah medan dakwah baru, dan reputasi daring adalah wajah modern Muhammadiyah hari ini.

Editor: Marjoko

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: digitalisasigoogle
ShareTweetShare
Firnas Muttaqin

Firnas Muttaqin

Related Posts

No Content Available

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

LAZISMU Jadi Saksi Cinta Sejati: Pria Ini Menikah dari Atas Ranjang Rumah Sakit

9 Oktober 2025
foto: istimewa/pasmu.id

Selat Bali Kembalikan Jenazah M. Syakur! Kepulangan Penuh Haru Dibantu LAZISMU

9 Oktober 2025

Jadi Salah Satu Investor, Muhammadiyah Kota Pasuruan Hadiri Launching Toko BASMALAH Cabang Baru

8 Oktober 2025
foto: shutterstock

Runtuhnya Masjid Pondok Pesantren Al Khoziny: Tragedi yang Mengingatkan Kita pada Hal-Hal yang Terlupakan

4 Oktober 2025
foto: firnas/pasmu.id

Fakta di Google! Muhammadiyah Besar di Dunia Nyata, tapi ‘Kecil’ di Dunia Digital, Ini Tamparan dari M. Himawan Sutanto

11 Oktober 2025
foto: Firnas/pasmu.id

Muhammadiyah Jatim Mendesak Transformasi Digital: Adaptasi atau Tergilas di Era Bunglon

11 Oktober 2025

Utopia Adalah Awal dari Neraka: Pelajaran dari Eksperimen Universe 25 dan Teori Thanos di Universe Marvel

11 Oktober 2025
foto: istimewa/pasmu.id

Muraqabah: Mindfulness dalam perspektif Islam

10 Oktober 2025 - Updated On 11 Oktober 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan