Otak adalah organ krusial bagi manusia, karena segala instruksi untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam tubuh berasal dari otak, yang berkolaborasi dengan sistem saraf dan organ lainnya. Namun, apakah kamu pernah mendengar klaim bahwa kapasitas otak manusia hanya digunakan 10 persen?
Mitos Kapasitas Otak Manusia hanya Digunakan 10 Persen
Segalanya dimulai dari kesalahpahaman sejumlah pandangan yang beranggapan bahwa manusia belum memaksimalkan potensi otaknya. Banyak orang meyakini bahwa hanya individu berbakat, seperti Albert Einstein, yang mampu menggunakan otaknya hingga 10 persen.
Ada pula hipotesis yang mengklaim bahwa jika manusia dapat mengakses seluruh kapasitas otaknya, mereka akan mampu menggerakkan objek di sekitar tanpa perlu menyentuhnya dan memiliki kemampuan mental yang luar biasa lainnya. Namun, pandangan bahwa manusia hanya menggunakan 10 persen dari kemampuan otaknya adalah sebuah mitos semata.
Fakta yang Benar
Barry Gordon, seorang ahli saraf di Johns Hopkins School of Medicine di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa sejatinya kita memakai seluruh bagian otak kita, karena hampir semua bagian otak kita aktif setiap hari. Pendapat serupa juga disampaikan oleh John Henley, seorang neurologis dari Mayo Clinic yang berada di Rochester, Minnesota. Menurut Henley, selama 24 jam, semua bagian otak kita beroperasi, bahkan ketika kita tertidur; meskipun demikian, tidak semuanya bekerja secara bersamaan.
Otak kita bertanggung jawab atas semua aktivitas, termasuk mengatur apa yang kita rasakan. Segala sesuatu mulai dari sentuhan, rasa sakit, hingga rasa lapar dan emosi seperti sedih, marah, atau bahagia semuanya diatur oleh otak.
Selain itu, fungsi vital seperti detak jantung, sirkulasi darah, pencernaan, dan pernapasan juga dikendalikan oleh otak. Otak pun memainkan peran penting dalam koordinasi gerakan tubuh kita dan menjaga keseimbangan agar kita tidak terjatuh.
Semua informasi yang kita lihat dan dengar diproses oleh otak sehingga kita dapat memahami dan menerjemahkannya. Bahkan saat kita tidur, otak kita tetap aktif mengolah kenangan yang terkadang muncul dalam bentuk mimpi. Semua ini menunjukkan bahwa otak kita memang berfungsi sepenuhnya, bukan hanya 10 persen.