• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Opini

Perang Masa Depan Sudah Dimulai: Drone vs Rudal, Bagaimana Posisi Indonesia?

Marjoko oleh Marjoko
4 bulan yang lalu
in Opini
0
8
SHARES
19
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Konflik bersenjata abad ke-21 semakin menampakkan wajah barunya: perang yang didominasi teknologi, bukan sekadar keunggulan pasukan di medan laga. Perang Rusia-Ukraina yang berkecamuk sejak Februari 2022 menjadi bukti nyata, di mana drone (pesawat tanpa awak) memainkan peran krusial dalam menembus garis pertahanan dan melumpuhkan target strategis. Baru-baru ini, serangan drone Ukraina dilaporkan menghancurkan bandara militer Rusia, menegaskan pergeseran paradigma perang yang tak terbantahkan.

Fenomena ini meluas jauh melampaui Eropa Timur. Iran, dalam serangan skala besar ke wilayah Tel Aviv, Israel, tidak hanya mengandalkan rudal balistik tetapi juga membanjiri pertahanan udara Israel dengan ratusan drone. Demikian pula, ketegangan antara Pakistan dan India kini memasuki babak baru dengan pemanfaatan drone dalam strategi militer kedua negara. Perang masa depan adalah perang asimetris yang dimenangkan oleh kecerdikan teknologi dan kecepatan adaptasi, bukan semata jumlah pasukan atau tank.

Realitas ini memantik pertanyaan kritis: Apakah Indonesia siap menghadapi ancaman serupa? Bayangkan skenario di mana ratusan drone asing, mungkin dipersenjatai atau berfungsi sebagai pengacau sinyal, menyerbu wilayah kedaulatan Indonesia. Pertanyaan mendesak muncul: apakah sistem pertahanan udara Indonesia memiliki kemampuan untuk mendeteksi, melacak, dan melumpuhkan secara efektif drone-drone mini atau swarm (kawanan) tersebut yang mampu terbang rendah dan menghindar dari radar konvensional?

Ironi terbesar terletak pada fokus pembangunan nasional. Di saat negara-negara maju dan bahkan beberapa negara berkembang berpacu mengembangkan teknologi militer generasi keempat (militer 4.0) – mencakup drone canggih, sistem otomasi, kecerdasan buatan (AI), dan pertahanan siber yang tangguh – Indonesia justru masih berkutat pada eksploitasi sumber daya alam secara intensif. Raja Ampat, mutiara ekologis dunia, terus menjadi contoh eksplorasi berlebihan yang mengancam keberlanjutan, sementara investasi strategis di bidang pendidikan sains-teknologi, riset terapan, dan industri pertahanan berteknologi tinggi masih jauh dari memadai.

Related Post

Tel Aviv atau Teheran? Keputusan Trump Bisa Hancurkan Stabilitas Dunia!

20 Juni 2025

Di Langit Kashmir, Tembakan Itu Bukan Lagi Milik Dua Negara

22 Mei 2025

Jargon “hilirisasi” yang sering digaungkan pemerintah pun menuai tanya. “Hilirisasi seperti apa yang kita bangun? Apakah mencakup hilirisasi teknologi tinggi, penguatan industri pertahanan dalam negeri berbasis riset, dan pembangunan ekosistem keamanan siber? Atau sekadar memproses tambang mentah menjadi setengah jadi, tanpa visi transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi?”

Ancaman masa depan tidak lagi hanya datang dari laut atau udara tradisional, tetapi dari langit yang dipadati drone tak berawak dan dari dunia maya yang penuh siluman perang siber (cyber warfare). Ketergantungan pada senjata konvensional dan jumlah personel tanpa dukungan teknologi mutakhir

Panggilan untuk membangun “digital fortress” (benteng digital) berbasis kecerdasan lokal dan kemandirian teknologi kini semakin mendesak. Masa depan keamanan nasional Indonesia bergantung pada keputusan strategis yang diambil hari ini, mengalihkan fokus dari sekadar mengeksploitasi alam menuju membangun keunggulan teknologi dan kecerdasan manusia. Waktu terus berjalan, sementara ancaman drone di langit nusantara bukan lagi sekadar skenario fiksi, melainkan potret buram yang bisa menjadi kenyataan.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: droneperang
Share3Tweet2Share1
Marjoko

Marjoko

Related Posts

Opini

Tel Aviv atau Teheran? Keputusan Trump Bisa Hancurkan Stabilitas Dunia!

oleh PasMu Media
20 Juni 2025
Opini

Di Langit Kashmir, Tembakan Itu Bukan Lagi Milik Dua Negara

oleh Marjoko
22 Mei 2025
Next Post

Menjadi Manusia yang Tidak Kadaluarsa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025

Milad ke-113 Muhammadiyah, Angkat Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”

1 Oktober 2025
Muslim, Takmir Musholla Al-Furqon Muhammadiyah, berfoto bersama Pimpinan Takmir Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran.

Tanpa Ceramah, Cuma Makan Gratis: Masjid 6 Bulan Ini Bikin Muhammadiyah ‘Berguru’

30 September 2025

Obsesi vs Work-Life Balance: Mengapa Orang Hebat Justru Hidup Tidak Seimbang

30 September 2025
Ilustrasi Mindfulness by Gemini AI

Mindfulness: Cara Sederhana Menghargai Hidup di Tengah Hiruk Pikuk Zaman

29 September 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan