• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Opini

Perang Masa Depan Sudah Dimulai: Drone vs Rudal, Bagaimana Posisi Indonesia?

Marjoko oleh Marjoko
16 Juni 2025
in Opini
0
4
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Konflik bersenjata abad ke-21 semakin menampakkan wajah barunya: perang yang didominasi teknologi, bukan sekadar keunggulan pasukan di medan laga. Perang Rusia-Ukraina yang berkecamuk sejak Februari 2022 menjadi bukti nyata, di mana drone (pesawat tanpa awak) memainkan peran krusial dalam menembus garis pertahanan dan melumpuhkan target strategis. Baru-baru ini, serangan drone Ukraina dilaporkan menghancurkan bandara militer Rusia, menegaskan pergeseran paradigma perang yang tak terbantahkan.

Fenomena ini meluas jauh melampaui Eropa Timur. Iran, dalam serangan skala besar ke wilayah Tel Aviv, Israel, tidak hanya mengandalkan rudal balistik tetapi juga membanjiri pertahanan udara Israel dengan ratusan drone. Demikian pula, ketegangan antara Pakistan dan India kini memasuki babak baru dengan pemanfaatan drone dalam strategi militer kedua negara. Perang masa depan adalah perang asimetris yang dimenangkan oleh kecerdikan teknologi dan kecepatan adaptasi, bukan semata jumlah pasukan atau tank.

Realitas ini memantik pertanyaan kritis: Apakah Indonesia siap menghadapi ancaman serupa? Bayangkan skenario di mana ratusan drone asing, mungkin dipersenjatai atau berfungsi sebagai pengacau sinyal, menyerbu wilayah kedaulatan Indonesia. Pertanyaan mendesak muncul: apakah sistem pertahanan udara Indonesia memiliki kemampuan untuk mendeteksi, melacak, dan melumpuhkan secara efektif drone-drone mini atau swarm (kawanan) tersebut yang mampu terbang rendah dan menghindar dari radar konvensional?

Ironi terbesar terletak pada fokus pembangunan nasional. Di saat negara-negara maju dan bahkan beberapa negara berkembang berpacu mengembangkan teknologi militer generasi keempat (militer 4.0) – mencakup drone canggih, sistem otomasi, kecerdasan buatan (AI), dan pertahanan siber yang tangguh – Indonesia justru masih berkutat pada eksploitasi sumber daya alam secara intensif. Raja Ampat, mutiara ekologis dunia, terus menjadi contoh eksplorasi berlebihan yang mengancam keberlanjutan, sementara investasi strategis di bidang pendidikan sains-teknologi, riset terapan, dan industri pertahanan berteknologi tinggi masih jauh dari memadai.

Related Post

Di Langit Kashmir, Tembakan Itu Bukan Lagi Milik Dua Negara

22 Mei 2025

Jargon “hilirisasi” yang sering digaungkan pemerintah pun menuai tanya. “Hilirisasi seperti apa yang kita bangun? Apakah mencakup hilirisasi teknologi tinggi, penguatan industri pertahanan dalam negeri berbasis riset, dan pembangunan ekosistem keamanan siber? Atau sekadar memproses tambang mentah menjadi setengah jadi, tanpa visi transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi?”

Ancaman masa depan tidak lagi hanya datang dari laut atau udara tradisional, tetapi dari langit yang dipadati drone tak berawak dan dari dunia maya yang penuh siluman perang siber (cyber warfare). Ketergantungan pada senjata konvensional dan jumlah personel tanpa dukungan teknologi mutakhir

Panggilan untuk membangun “digital fortress” (benteng digital) berbasis kecerdasan lokal dan kemandirian teknologi kini semakin mendesak. Masa depan keamanan nasional Indonesia bergantung pada keputusan strategis yang diambil hari ini, mengalihkan fokus dari sekadar mengeksploitasi alam menuju membangun keunggulan teknologi dan kecerdasan manusia. Waktu terus berjalan, sementara ancaman drone di langit nusantara bukan lagi sekadar skenario fiksi, melainkan potret buram yang bisa menjadi kenyataan.

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: droneperang
Share2Tweet1Share
Marjoko

Marjoko

Related Posts

Opini

Di Langit Kashmir, Tembakan Itu Bukan Lagi Milik Dua Negara

oleh Marjoko
22 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Muhammadiyah Kota Pasuruan Siap Gelar Sholat Idul Adha, Ketahui Lokasi Sholat Terdekatmu

29 Mei 2025 - Updated On 30 Mei 2025

Guncang GOR Pasuruan! Penampilan Perdana Tim Drum Band SD Al Kautsar Langsung Borong Juara

1 Juni 2025
Image Pasmu

Masjid Al Kautsar Menjadi Saksi Mualafnya Ratih Purwasih, Hati Bergetar ketika Ia Mengucapkan Kalimat Syahadat

13 Juni 2025 - Updated On 14 Juni 2025
Foto: PDA Kota Pasuruan

Pemotongan Tumpeng Menandai Peresmian Gedung Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tembokrejo

1 Juni 2025

Perang Masa Depan Sudah Dimulai: Drone vs Rudal, Bagaimana Posisi Indonesia?

16 Juni 2025

Satu Sekolah, Banyak Prestasi! SD Al Kautsar Luluskan 133 Siswa dengan Capaian Fantastis

14 Juni 2025
Image Pasmu

Masjid Al Kautsar Menjadi Saksi Mualafnya Ratih Purwasih, Hati Bergetar ketika Ia Mengucapkan Kalimat Syahadat

13 Juni 2025 - Updated On 14 Juni 2025
Ilustrasi by AI Generate

Benarkah Kapasitas Otak Manusia hanya Digunakan 10 Persen?

12 Juni 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan