• Kabar
  • Fakta Islam
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Unik

Topik Populer

  • Palestina
  • Dakwah
  • Perang Dagang

Ikuti kami

  • 12.8k Fans
  • 1.3k Followers
  • 2.4k Followers
  • 7.1k Subscribers
Pasmu
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
KONTRIBUSI
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Login
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah
Home Kajian

Pentingnya Istiqomah dan Merenungkan Ciptaan Allah

Firnas Muttaqin oleh Firnas Muttaqin
3 bulan yang lalu
in Kajian
0
3
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
[post-views]

Ustadz Umar Efendi dalam Pengajian Ahad Subuh (31/8/2025) di Masjid Al Ikhlas Kebonagung Kota Pasuruan menegaskan bahwa Istiqomah atau konsistensi adalah kunci dalam menjalankan ajaran Islam. Istiqomah tidak hanya sebatas ritual ibadah, tetapi juga mencakup zikir yang teratur dan ketaatan pada aturan Allah, seperti shalat lima waktu.

Ia juga menyoroti pentingnya dzikir dalam setiap aktivitas, termasuk sebelum berhubungan suami istri, sebagai bentuk perlindungan bagi keturunan dari godaan setan.


Hubungan Manusia dengan Allah dan Sesama

Ustadz Umar Efendi membagi hubungan manusia menjadi dua, yaitu vertikal (Hablum Minallah) dan horizontal (Hablum Minannas).

Related Post

Pengajian Kamis Malam di Masjid At-Taqwa Pasuruan, Ustadz Suharsono Ingatkan Bahaya Hati yang Mati

7 November 2025
foto: Agus/pasmu.id

Kajian Ahad Pagi Masjid Darul Arqom Pasuruan Bahas Kesehatan Tulang Belakang, Hadirkan dr. Hamzah

13 Oktober 2025

Muraqabah: Mindfulness dalam perspektif Islam

10 Oktober 2025 - Updated On 11 Oktober 2025

Bukan Pintar, Tapi Sikap, Rahasia Hidup Bahagia dan Cukup Menurut Al-Qur’an!

5 Oktober 2025
  1. Hablum Minallah (Hubungan Vertikal): Ini adalah komunikasi berkelanjutan dengan Allah.
  2. Hablum Minannas (Hubungan Horizontal): Ini adalah interaksi sosial atau bermasyarakat. Ustadz menekankan pentingnya etika, seperti senyum dan sapa, bahkan kepada orang yang tidak dikenal. Ia juga mengingatkan bahwa jabat tangan dan ucapan salam (Assalamu’alaikum) dapat menghapus dosa-dosa selama jabat tangan tersebut tidak dilepaskan.

Selain itu, ia mengajak untuk saling berbagi sesuai kemampuan, baik itu harta, ilmu, fisik, atau doa.


Pelajaran dari Alam Semesta dan Kisah Iblis

Ustadz Umar Efendi mengajak jamaah untuk merenungkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW: “Wala tafakkaru fi dzaatillah, wa tafakkaru fi khalqillah” (Janganlah kamu memikirkan tentang dzat Allah, tapi pikirkanlah tentang ciptaan-Nya).

  • Pentingnya Merenung: Merenungkan ciptaan Allah membantu manusia tidak merasa sombong, karena menyadari betapa kecilnya diri di hadapan keagungan-Nya.
  • Kesombongan adalah Penghancur: Kesombongan menjadi akar kehancuran. Ustadz mencontohkan Iblis yang memiliki ilmu tinggi dan menjadi imam para malaikat, namun menolak sujud kepada Nabi Adam karena merasa lebih mulia. Penolakan ini disebabkan oleh kesombongan. Iblis, seperti manusia, memiliki akal dan nafsu, sehingga ia bisa menjadi kreatif, tetapi kesombongannya membuatnya terjerumus.
  • Contoh Lain: Ustadz juga menyebutkan contoh Fir’aun, Abu Jahal, dan Abu Lahab, yang meskipun mengakui kebenaran, kesombongan, kekuasaan, dan kekayaan membuat mereka menolak ajaran Allah dan Rasulullah. Hal ini berbeda dengan Abu Sufyan, yang pada akhirnya menerima Islam.

Bukti Kebesaran Allah dalam Ciptaan-Nya

Ustadz Umar Efendi mengajak jamaah untuk memperhatikan detail-detail dalam ciptaan Allah yang sering kali luput dari perhatian, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Ghasyiyah: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana dia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana dia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana dia dihamparkan?”

  • Unta: Unta memiliki fisik yang kuat, dapat minum dalam jumlah besar, dan menyimpan air di kantungnya dengan baik. Bahkan air di kantung unta lebih bersih dan dapat diminum oleh manusia. Unta juga memiliki naluri kuat untuk mengingat jalan pulang.
  • Langit: Langit diciptakan tanpa tiang dan memiliki tujuh tingkatan. Manusia tidak dapat menembusnya, dan bahkan Malaikat Jibril pun tidak diizinkan melampaui batas tertentu. Ini menunjukkan keagungan Allah yang tak terjangkau.
  • Gunung: Gunung-gunung ternyata saling terhubung satu sama lain. Contohnya, gunung-gunung di Jawa seperti Semeru dan Arjuna terhubung dengan gunung di daerah lain. Letusan Gunung Rinjani pada 1800-an bahkan memiliki dampak global, menyebabkan dua tahun tanpa hujan di Jerman. Ini menunjukkan keterkaitan alam semesta.
  • Bumi: Bumi yang kita pijak juga memiliki lapisan-lapisan. Ustadz mengingatkan bagaimana dahulu orang harus berjalan jauh untuk sampai ke suatu tempat, sementara kini kita bisa melakukan perjalanan dengan mudah.

Tugas Manusia dan Tanggung Jawab Diri

Ustadz Umar Efendi menyimpulkan bahwa setelah merenungkan kebesaran Allah, tugas manusia hanyalah memberikan peringatan kepada orang-orang sombong yang menolak ajaran-Nya. Ia juga mengutip ayat yang menyebutkan bahwa pergantian siang dan malam adalah tanda bagi orang-orang yang cerdas.

Orang yang cerdas adalah mereka yang selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas, termasuk saat memegang jabatan politik atau kekuasaan. Mengingat Allah akan menjaga seseorang dari korupsi, keserakahan, dan pengkhianatan. Ia menutup ceramah dengan menekankan bahwa setiap perbuatan, sekecil apa pun, akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. (*)

Donation

Buy author a coffee

Donate
Topik: kajianKajian Ahad Pagimanusia
Share1Tweet1Share
Firnas Muttaqin

Firnas Muttaqin

Related Posts

Kajian

Pengajian Kamis Malam di Masjid At-Taqwa Pasuruan, Ustadz Suharsono Ingatkan Bahaya Hati yang Mati

oleh Firnas Muttaqin
7 November 2025
foto: Agus/pasmu.id
Kabar

Kajian Ahad Pagi Masjid Darul Arqom Pasuruan Bahas Kesehatan Tulang Belakang, Hadirkan dr. Hamzah

oleh PasMu Media
13 Oktober 2025
foto: istimewa/pasmu.id
Kajian

Muraqabah: Mindfulness dalam perspektif Islam

oleh Firnas Muttaqin
10 Oktober 2025 - Updated On 11 Oktober 2025
Next Post

Refleksi Kemerdekaan: Makna dan Tantangan di Usia 80 Tahun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Tak Disangka! Ibu Wali Kota serta Ibu Kapolres Turun Gunung Temani Siswa SD Al Kautsar Belajar di Alam!

6 November 2025

Merajut Persatuan Umat, PDM dan Ahlul Bait Indonesia Pasuruan Jajaki Kolaborasi Dakwah

4 November 2025 - Updated On 5 November 2025

Wajibkah Kita Bermuhammadiyah di Tengah-Tengah Gempuran Kultus, Habib-Habiban, dan Feodalisme Pesantren?

28 Oktober 2025
3i/atlas

Komet 3I/ATLAS dan Ketidaksiapan Umat Manusia Menyambut Tamu Kosmik

1 November 2025

Ternyata Otak Bisa Dilatih Ulang! Rahasia di Balik Kebiasaan Kecil yang Mengubah Hidup

13 November 2025

Peringati HAB ke-80, Kemenag Kota Pasuruan Lakukan Penanaman Pohon Matoa di Pondok Pesantren SPEAM

13 November 2025

Jumat Penuh Berkah! Suasana Maghrib di Panti Darul Arqom yang Syahdu, Ini Pesan Menyentuh dari Suyatno, S.Pd

7 November 2025

Santri SPEAM, Ungkap Data Nyata Kerusakan Alam di dalam Khutbah Jumat

7 November 2025

© 2025 PasMu - Media Pencerahan

Navigate Site

  • Home
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

PasMU cerdas

PasMU Cerdas adalah kecerdasan buatan (AI) yang siap membantu kamu menjawab pertanyaan seputar Islam. Tapi perlu diketahui bahwa jawaban yang kami berikan belum tentu 100% benar.

No Result
View All Result
  • Kabar
  • Kajian
  • Opini
  • Sejarah
  • Fakta Islam
  • Khutbah

© 2025 PasMu - Media Pencerahan