Pasuruan – Menyikapi perkembangan situasi mutakhir yang terjadi di tanah air, khususnya di wilayah Kota Pasuruan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pasuruan menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan, kondusifitas, dan keutuhan bangsa. Himbauan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PDM Kota Pasuruan, Dr. Abu Nasir, M.Ag., yang menekankan pentingnya sikap dewasa dalam menghadapi dinamika sosial dan politik.
Menurutnya, Muhammadiyah sangat memahami berbagai tuntutan dan kehendak sebagian masyarakat yang akhir-akhir ini muncul di ruang publik. Aspirasi masyarakat adalah bagian yang wajar dalam negara demokrasi, namun penyampaiannya harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak merusak tatanan bersama. “Kami memandang pemerintah tetap harus berjalan efektif untuk menjalankan amanah serta melayani kebutuhan rakyat. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk cooling down, menenangkan diri, dan mengutamakan kepentingan bersama,” tegasnya.
Dr. Abu Nasir menuturkan ada tiga hal pokok yang perlu menjadi pegangan masyarakat di tengah dinamika saat ini. Pertama, menjaga keamanan, ketenteraman, dan ketenangan, sekaligus memprioritaskan keutuhan serta persatuan. Menurutnya, keamanan kota bukan hanya tugas aparat, tetapi juga kewajiban seluruh warga.
Kedua, menyampaikan aspirasi melalui jalur yang benar sesuai mekanisme dan prosedur, baik melalui DPRD maupun pemerintah kota. “Saluran demokrasi sudah tersedia, mari kita gunakan secara tepat, bukan dengan jalan yang dapat merugikan diri sendiri maupun masyarakat luas,” tambahnya.
Ketiga, tetap menggunakan nalar sehat dan tidak mudah terprovokasi. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam tindakan anarkis maupun kekerasan yang justru bisa merugikan semua pihak. “Kedewasaan kita dalam menyikapi persoalan akan menentukan arah peradaban kita. Jangan sampai kita terjebak dalam provokasi yang merugikan bangsa sendiri,” ungkapnya.
Himbauan ini sejalan dengan sikap Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang selalu mengedepankan jalan damai, persatuan, dan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok. Dr. Abu Nasir menekankan bahwa momentum ini harus dijadikan sarana untuk memperkuat solidaritas sosial, bukan memperlebar perpecahan.
“Semoga masyarakat Pasuruan tetap menjadi teladan dalam menjaga harmoni, persaudaraan, dan keutuhan bangsa. Mari kita buktikan bahwa aspirasi bisa disampaikan secara beradab tanpa mengorbankan persatuan,” pungkasnya.