Madinah, 7 Juli 2025 – Bagi jutaan jemaah haji dan umrah yang berkunjung ke Madinah, Raudhah menjadi magnet spiritual yang tak tertandingi. Berlokasi di antara mimbar dan makam Rasulullah SAW, area seluas sekitar 15×22 meter ini diyakini sebagai salah satu taman surga, tempat doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Tak heran, Raudhah menjadi incaran utama setiap pengunjung Masjid Nabawi, mendorong adanya sistem antrean yang ketat demi menjaga ketertiban dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua.
Memasuki Raudhah bukanlah perkara mudah. Jemaah harus melewati serangkaian pos pemeriksaan dan antrean yang panjang. Prosesnya dimulai dari pelataran Masjid Nabawi, di mana jemaah akan melewati tiga pos antrean terpisah. Setelah itu, pemeriksaan kartu Nusuk menjadi syarat mutlak sebelum diizinkan masuk ke dalam area antrean di dalam masjid. Kartu Nusuk ini merupakan izin khusus yang diatur oleh pemerintah Saudi untuk mengatur akses ke Raudhah, terutama bagi jemaah haji dan umrah.
Setelah berhasil melewati pemeriksaan kartu Nusuk, jemaah akan bergabung dalam antrean di dalam Masjid Nabawi. Sistem masuknya diatur per kelompok, dengan sekitar 300 orang diizinkan memasuki Raudhah dalam satu waktu. Masing-masing kelompok hanya memiliki kesempatan sekitar 10 menit di dalam Raudhah. Waktu yang singkat ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh jemaah untuk memanjatkan doa, berzikir, atau melaksanakan shalat sunah.
Pengawas di dalam Raudhah bertugas memastikan kelancaran perputaran jemaah. Bagi jemaah yang sedang duduk berdoa, mereka akan diminta untuk segera meninggalkan area setelah waktu yang ditentukan habis. Namun, bagi jemaah yang sedang melaksanakan shalat, pengawas akan menunggu hingga mereka menyelesaikan shalatnya sebelum meminta mereka keluar.

Setiap jemaah haji secara umum memiliki dua kali kesempatan untuk memasuki Raudhah dalam satu musim haji. Kesempatan pertama biasanya dijadwalkan secara kolektif oleh pihak Kloter masing-masing jemaah, memastikan setiap anggota rombongan mendapatkan giliran. Kesempatan kedua dapat diupayakan secara mandiri melalui aplikasi Nusuk, yang memungkinkan jemaah untuk memilih waktu masuk yang tersedia sesuai slot kosong. Menariknya, ada juga jemaah yang berhasil masuk Raudhah lebih dari dua kali dalam satu musim haji, menunjukkan kegigihan dan keberuntungan mereka dalam memanfaatkan setiap peluang.
Meskipun dengan antrean panjang dan waktu yang terbatas, kesempatan untuk menginjakkan kaki di Raudhah dan memanjatkan doa diyakini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam dan tak terlupakan bagi setiap jemaah. Keberhasilan masuk ke Raudhah, bagi banyak jemaah, adalah salah satu puncak dari perjalanan ibadah mereka di Tanah Suci.